on Selasa, 20 Oktober 2015
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/ kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian.

Setiap orang memilki pandangan yang berbeda tentang waktu yang mereka jalani. Ada yang menganggap waktu sebagai sebuah garis lurus, ada yang menganggap juga waktu sebagai sebuah siklus yang terus berulang tanpa akhir seperti yang dipercayai oleh masyarakat Hindu. Cara pandang terhadap waktu bukan hanya sekedar cara melihat detikan jam pada yang terus berputar tanpa henti, tapi bagaimana kita melakukan sesuatu yang bermanfaat ketika masih diberikan kesempatan untuk menikmati waktu yang ada.

Setiap perjalanan waktu yang akan kita jalani dapat menghasilkan banyak hal, bahkan sering membuat jejak yang bisa dikenang dimasa yang akan datang. Tidak peduli yang dihasilkan adalah jejak kebahagiaan atau kepedihan. Tetapi pada akhirnya setiap perjalanan waktu mempunyai caranya sendiri untuk memperkaya diri kita.

Saya memandang waktu merupakan suatu garis lurus dimana setiap perjalanan waktu yang telah dijalani tidak akan berulang dimasa-masa berikutnya, yang ada malah kita hanya dapat membuat jejaknya saja untuk dikenang. Tidak peduli kita ingin mengingat kenangan itu atau tidak, karena ternyata jejak yang dihasilkan terasa pahit dan sakit untuk dikenang. Waktu tidak akan toleran, se enaknya saja dia akan hadir membawa kenangan yang dia punya untuk membuat kita merasa bahagia, senang, sakit, kecewa, atau bahkan rindu.

Tidak banyak orang suka kegelapan, apalagi sendiri dalam kegelapan. Karena kegelapan biasanya akan menghadirkan "hantu" yang akan menakuti-nakuti kita. Tapi bagi saya sendiri dan gelap adalah perpaduan yang sempurna untuk menikmati waktu yang telah berlalu dan merencanakan sesuatu dalam menjalani waktu dimasa yang akan datang. Setiap orang pasti butuh waktu sendirian dan saya sangat suka ketika menikmati kesendirian dalam kegelapan.

Saya orang yang sepertinya sudah pasif dari sananya, saya sedikit sulit untuk mengungkapkan perasaan yang saya miliki. Biasanya saya menumpahkannya semuanya dengan bercerita kepada diri sendiri dan Tuhan dalam kegelapan, setidaknya itu sedikit banyak membantu meringankan beban yang ada. 

Akhir-akhir ini saya banyak bercerita tentang rindu. Pernah saya mendapatkan cerita mitos yang sedikit absurd dari seorang teman. Entah benar atau tidak adanya dia bilang kalau kita melihat jam dan waktu menunjukkan angka yang sama di bagian jam dan menitnya misalnya waktu menunjukkan pukul 11:11 itu berarti ada seseorang yang sedang merindukan kita. Awalnya saya tidak percaya itu, tetapi akhir-akhir ini saya sering melihat angka yang sama ketika melihat jam. Kebetulan juga akhir-akhir ini Mamah sering menanyakan kabar saya dan menanyakan kapan pulang. Itu berarti benar ada merindukan saya bukan ? 

Tapi kemudian timbul pertanyaan, bukankah merupakan hal yang wajar seorang ibu merindukan anaknya untuk pulang setelah sekian lama tidak pulang kerumah ? Ditambah mitos yang diceritakan teman saya kalau tidak salah bukan berkaitan dengan keluarga, tetapi orang lain yang diam-diam menyukai kita. Ahh.. Namanya juga mitos, sebagai mana kita ketahui itu masih bisa diperdebatkan salah benarnya.
 
Saat pulang ke rumah adalah waktu yang paling ditunggu, dimana kita bisa mencairkan kebekuan rindu yang ada. Begitupun dengan saya, pulang ke rumah adalah waktunya saya untuk bertemu keluarga, waktunya untuk bercerita kisah yang ada setelah sekian lama tak bertemu. Sayangnya waktu pulang tak selalu memuaskan saya, waktu terasa cepat sekali berlalu sehingga saya harus pergi lagi untuk menunggu waktunya saatnya pulang tiba kembali dan tentunya itu akan menciptakan rindu-rindu yang lainnya.

Pernah suatu waktu, ketika saya melepas rindu pulang ke rumah, saya menonton TV berdua bersama Mamah. Acara TVnya sih tidak terlalu seru, yang menarik adalah obrolan yang kita lakukan bersama. Mamah bercerita setelah tayangan iklan provider 3 yang menceritakan kerinduan seorang ibu kepada anaknya. Beliau berkata iklannya bagus, soalnnya Mamah ngerasain hal yang sama kalau Aa ga di rumah. Seketika darah dalam tubuh saya berdesir, jantung berdegup dan rasanya air mata berdesakan ingin berebut keluar. Sedih sekali rasanya.

Setelah selesai obrolan tentang rindu, Mamah memindahkan topik percakapan. Mamah tiba-tiba bilang, siapa sekarang perempuan yang deket sama Aa ? Sudah waktunya untuk memikirkan masa depan, memikirkan calon istri katanya. Untuk saat itu seketika saya ga bisa berkata apapun, sedikit pengen ketawa malahan. Karena untuk pertama kalinya saya ngobrol tentang calon istri dan masa depan dengan Mamah. Kaget dan sedikit lucu mengobrolkan tentang hal itu, karena saya pikir sampai saat itu saya merasa masih sebagai anak kecil yang masih harus sering di ingatkan untuk makan dan solat, masih sering ditanya sudah bangun tidur atau pulang kantor apa belum, serta hal-hal lain yang saya sendiri merasa masih anak-anak dan belum cukup umur membicarakan calon istri atau masa depan. Awalnya saya pikir rumah adalah satu-satunya tempat yang aman dari pertanyaan tentang pacar atau pernikahan, sayangnya sekarang tidak lagi. 

Sudah banyak sekali pertanyaan-pertanyaan tentang siapa pacar saya dari sodara-sodara atau teman-teman, saya sering berkelit ketika pertanyaan tersebut muncul. Sebenarnya hal yang wajar ketika usia kita semakin bertambah dewasa orang-orang akan menanyakan tentang  siapa pasangan kita. Terlebih semakin banyak teman-teman seusia saya mulai membina rumah tangga idamannya. Jadi sepertinya semakin kita menghindari pertanyaan, semakin banyak pula pertanyaan yang muncul.

Penting untuk diketahui, walau saat ini saya masih sendiri dan teman-teman mengira saya merupakan seseorang penyuka sesama jenis. Tetapi pada dasarnya saya masih normal kok, saya masih suka dengan perempuan. Memang sih terkadang perilaku saya menunjukan bahwa saya seseorang penyuka sesama jenis, tetapi itu tidak lebih sebagai bahan lelucon dan becandaan untuk membuat teman-teman saya tertawa senang. Dan ternyata itu bisa membuat kedekatan dengan teman-teman semakin erat, dan saya suka sekali orang-orang senang karena saya.

Saya tentunya pernah membina hubungan yang dekat dengan perempuan atau yang sering disebut dengan pacaran. Walaupun sudah berakhir bahkan perempuan yang pernah dekat dengan saya sudah memiliki pasangan barunya dan bahkan ada yang sudah menikah, saya bersyukur masih bisa berteman baik dengan mereka sampai sekarang. Perlu di ingat, bukan berarti saya belum bisa bergerak dari jejak-jejak masa lalu dimana sampai sekarang saya masih sendirian.

Waktu dan pengalaman pasti akan memperkaya diri, kita akan semakin mengetahui apa yang kita mau. Kita akan mengikuti hati dan intuisi, karena hati dan intuisi sudah tau apa yang sebenarnya kita butuhkan. Kemudian bahwa sesungguhnya Tuhan dan kita sendirilah yang lebih tahu mana waktu yang paling tepat buat kita untuk mendapatkan pasangan yang kita inginkan. Saya sendiri meyakini harus menunggu sampai waktu yang tepat untuk mendapatkan siapa sih yang saya inginkan untuk di jadikan pasangan.

Saya sebenarnya tidak terlalu pilih-pilih  dan neko-neko terhadap seseorang. Pada akhirnya ini hanya persoalan kesiapan, semua orang pasti mau dan bisa untuk mencintai pasangan satu sama lain. Semua orang ingin membangun hubungan yang manis dengan seseorang sehingga bisa dirayakan setiap saat, bisa saling bertukar energi dan pada akhirnya akan menjalani petualangan bersama-sama dalam waktu yang lama. Tapi kita harus menyiapkan diri kita agar semua yang kita jalani nanti sama seperti semua hal yang ada dalam kehidupan percintaan terbaik dalam mimpi indah kita. Dan saat ini saya belum siap, karena sampai saat ini sepertinya saya belum siap menanggung beban dari sebagian besar kebahagiaan dan kesedihan seseorang.

Pada akhirnya terkadang waktulah yang akan menjawab semuanya dan kita harus menunggu dengan sabar sampai moment itu datang pada saat yang tepat. Perjalanan kehidupan yang saya jalani saat ini yang pada akhirnya akan mempertemukan seseorang yang berarti dan berharga bagi saya. Betapa bersyukurnya saya ketika menemukan seseorang yang istimewa disaat saya tak pernah menduga untuk mendapatkannya.

Tidak semua orang  mengerti apa yang kita lakukan, pilihan yang kita buat atau keputusan yang kita ambil. Tapi saya yakin selanjutnya mereka akan mengerti apa yang telah saya pilih dan putuskan.

Ada yang bilang kejadian di masa depan bisa saja berkaitan dengan masa lalu. Terkadang saya penasaran juga sih dengan siapa orang yang akan menjadi pasangan saya. Apakah orangnya itu berasal dari masa lalu, hari ini atau bahkan masa depan dimana saya belum pernah bertemu dengannya. Terlepas dari semuanya buat kamu seseorang yang akan saya pilih nanti, tunggu dan bersabarlah. Saya janji akan jadi tempat rindu dan tempat pulang terbaik buat kamu karena saya juga butuh kamu sebagai tempat pulang melepas rindu, kita bersama akan saling bertukar energi untuk membuat kehidupan terbaik sama seperti dalam mimpi-mimpi indah kita.

Note: Selesai ditulis ketika perjalanan pulang ke Bandung sambil dengerin lagu Nantikanku di Batas Waktu dari Edcoustic

Pages

@IoAddakhil. Diberdayakan oleh Blogger.