on Sabtu, 23 Agustus 2014
Sepak bola adalah olah raga popular di dunia ini. Tidak mungkin di dunia tidak ada yang mengenal olah raga satu ini, orang-orang di perkotaan sampai pedesaan pasti mengenalnya. Seperti olah raga lain pada umumnya, sepak bola memiliki pendukung yang setia mendukungnya atau lazim disebut dengan suporter sepak bola. 

Sebagai seorang pecinta sepak bola pasti orang-orang mempunyai tim yang di idolakan dan di support-nya. Sebagai orang yang lahir di Jawa Barat khususnya di Bandung sudah bisa dipastikan dia akan menjadi seorang pengidola klub sepak bola Persib Bandung atau yang lumrah disebut Bobotoh. Bisa di analogikan seperti anak yang lahir dari rahim seorang ibu beragama islam pasti anaknya pun akan beragama islam. Menjadi suporter Persib Bandung adalah sebuah warisan bagi orang Jawa Barat atau Bandung.

Begitupun dengan saya. Sejak mengenal olah raga sepak bola, sejak itu pula saya menjadi seorang Bobotoh Persib. Saya masih ingat setiap sore diakhir pekan selalu menunggu pertandingan Persib di TVRI Jawa Barat. Persib adalah hiburan utama bagi orang Bandung dan Jawa Barat, setiap Persib bertanding sudah hamper dipastikan jalan-jalan di Kota Bandung akan sepi. Orang-orang akan pergi ke stadion atau diam di rumah untuk menonton Persib.

Persib dan Bobotoh tidak bisa dilepaskan dari Viking Persib Club, Viking adalah satu kumpulan organisasi supporter Persib terbesar. Saking besarnya anggotanya tidak hanya berasal dari Bandung atau Jawa Barat saja, tetapi seluruh Indonesia bahkan dunia. Mengenai Viking tidak bisa dilepaskan dari seorang bernama Suparman atau yang biasa dipanggil Ayi Beutik. Beliau adalah penggagas berdirinya Viking Persib Club bersama beberapa teman lainnya pada tahun 1993. Beliau bukan seorang ketua ataupun jabatan lain di struktur kepengurusan di Viking, tetapi beliau adalah seorang Panglima Viking yang disegani oleh anggota-anggotanya.


Sehari menjelang partai Persib melawan Persija Jakarta tepat dua minggu yang lalu keluarga besar Persib Bandung dirundung duka. Ayi Beutik, Panglima Viking yang disegani meninggal dunia. Mang Ayi, demikian sapaan rekan-rekannya menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Advent Bandung  sekitar pukul 13.00 WIB. Beliau masuk rumah sakit beberapa hari sebelum Idul Fitri. Sempat diboyong ke RS Halmahera sebelum dipindahkan ke RS Advent. Mang Ayi mengalami penipisan bantalan tulang belakang dan syaraf punggungnya tertekan akibat tipisnya bantalan tulang.  Meninggalnya Mang Ayi merupakan kehilangan besar bagi seluruh pecinta Persib Bandung. 

Mang Ayi Beutik merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung jurusan Geodesi berkat background sebagai pemanjat tebing dan kemampuannya dalam hal pemetaan, beliau pernah bekerja pada bagian pemetanaan di sebuah perisahaan konsultan asing. Tetapi pekerjaannya tersebut beliau tinggalkan semata-mata demi untuk selalu bisa mendukung Persib Bandung. Mang Ayi menikah pada saat umurnya 37 tahun, beliau meninggalkan seorang istrinya bernama Nia Dasmawati yang merupakan seorang guru SD dan dua orang anak yang bernama Jayalah Persibku dan Usab Perning, nama kedua anaknya itu diberikan  karena kecintaannya pada Persib Bandung.

Dimasa hidupnya Mang Ayi bersama Yana selalu hadir di stadion memandu bobotoh di tribun timur untuk menyerukan dukungan terhadap Persib. Sosok Mang Ayi ini memang agak lain daripada yang lain, kadang-kadang ia berlaku urakan dan terkesan semau gue di stadion. Saat mendukung tim kesayangannya ia sering berpakaian nyentrik. Teriakan-teriaknnya membuat stadion menjadi berwarna. Setiap ada bentrokan, ia selalu berdiri dibarisan paling depan. Keberanian inilah yang membuatnya menjadi sosok panglima bagi Viking. Salah satu pendiri Viking ini memiliki loyalitas yang sangat tinggi pada Persib. Hal ini terlihat dari dukungnnya di setiap pertandingan. Telah banyak pengorbanan yang telah ia berikan untuk Persib dan Viking, bukan hanya materi melainkan juga kepentingan pribadinya. Mang Ayi beberapa kali ditahan karena membela harga diri Persib yang akhirnya berbuah kerusuhan. Sosok yang kontroversial ini membuatnya semakin disegani oleh suporter lawan.

Dengan segala kontroversinya, Ayi Beutik adalah nama penting dalam sejarah perkembangan dunia suporter sepakbola di Indonesia. Suka atau tidak, dia telah mewarnai tribun stadion di Indonesia dengan caranya sendiri. Saat pengaruh gaya suporter Eropa belum mewabah di Indonesia, Ayi, Heru Joko dan para kompatriotnya di Viking sudah lebih dulu memperkenalkan aroma cadas dan keras di tribun stadion. Menuliskan sejarah perkembangan dunia suporter sepakbola tanpa sekali pun menyebutkan namanya praktis merupakan hal yang mustahil.

Sekarang beliau telah meninggalkan kita. Selamat jalan panglima, semoga engkau tenang di alam sana dan di tempatkan di tempat yang terbaik, perjuangan ini akan kami teruskan sampai mati. Yah, sampai mati

on Selasa, 12 Agustus 2014
Berikut ini adalah Tanggal-tanggal Penting Pengumuman Dividen menurut para ahli:

Bryan Borzykowski, Andrew Bell, dan Matthew Elder (2012:187) menyatakan beberapa tanggal penting dalam dividen yaitu:
1. Tanggal Pengumuman
Ini adalah tanggal ketika perusahaan melaporkan dividen kuartalan dan tanggal pembayaran berikutnya. Misalnya, sebuah perusahaan dapat melaporkan bahwa "Mengumumkan pembagian dividen kuartalan sebesar 50 sen per saham kepada pemegang saham biasa yang tercatat pada tanggal 10 Februari." Tanggal pengumuman benar-benar hanya tanggal pengumuman. Jika investor membeli saham sebelum, pada, atau setelah tanggal pengumuman, hal itu tidak penting dalam hal menerima dividen kuartalan saham. Tanggal yang penting adalah tanggal pencatatan.
2. Tanggal Perdagangan
Ini adalah hari investor benar-benar memulai transaksi saham (membeli atau menjual). Jika investor menelepon broker (atau hubungi online-nya) hari ini untuk membeli saham tertentu, maka hari ini adalah tanggal perdagangan, atau tanggal di mana investor melakukan perdagangan. Investor tidak memiliki saham pada tanggal perdagangan, itu hanya hari investor masukkan ke dalam pesanan.
3. Tanggal Penyelesaian
Ini adalah tanggal dimana perdagangan tersebut selesai, yang biasanya terjadi tiga hari kerja untuk mengubah tanggal pelaksanaan. Penutupan tanggal saham mirip dalam konsep penutupan real estate. Pada tanggal penutupan, investor resmi menjadi pemilik baru saham.
4. Tanggal Pencatatan
Ini digunakan untuk identitas pemegang saham yang memenuhi syarat untuk menerima dividen pada saat diumumkan. Karena saham dibeli dan dijual setiap hari. Perusahaan menetapkan cut-off date dengan mengumumkan tanggal pencatatan. Semua investor yang memegang saham resmi pada tanggal dinyatakan dicatat menerima dividen pada tanggal pembayaran, bahkan jika mereka berencana untuk menjual saham setiap waktu antara tanggal atau pernyataan dan tanggal pencatatan.
5. Ex-dividend date
Ex-dividend date berarti tanpa dividen. Karena membutuhkan waktu tiga hari untuk memproses pembelian saham sebelum investor menjadi pemilik resmi saham, investor harus memenuhi syarat (yaitu, investor harus memiliki atau anak saham) sebelum periode tiga hari. Bahwa periode tiga hari disebut pinjaman "ex-dividend periode". Ketika investor membeli saham selama jangka waktu yang singkat investor tidak berada di buku catatan, karena tanggal penyelesaian jatuh setelah tanggal pencatatan.
6. Tanggal Pembayaran
Hari itu perusahaan membayar dividen kepada investor pemegang saham.

Carl S. Warren, James M. Reeve, dan Jonathan E. Duchac (2009:585) menyatakan ada tiga tanggal yang termasuk dalam pengumuman dividen, yaitu:
1. Tanggal Pengumuman 
Adalah tanggal dewan direksi secara formal mengotorisasi pembayaran dividen. Pada tanggal ini, korporasi dikenai kewajiban untuk membayar jumlah dividen.
2. Tanggal Pencatatan 
Adalah tanggal yang digunakan korporasi untuk menentukan pemegang saham yang akan menerima dividen. Selama periode waktu antara tanggal pengumuman dan tanggal pencatatan, harga saham dikutip menjual dengan dividen. Ini berarti bahwa setiap investor membeli saham sebelum tanggal pencatatan akan menerima dividen.
3. Tanggal Pembayaran
Adalah tanggal korporasi akan membayar dividen kepada pemegang saham yang memiliki saham pada tanggal pencatatan.

David J. Norman (2009:61) menyatakan ada tiga tanggal penting yang harus diketahui tentang dividen, yaitu:
1. Tanggal Pengumuman
Hari perusahaan mengumumkan rincian dividen (rincian termasuk jumlah dividen dan ex-dividen date dan tanggal pembayaran)
2. Ex-dividend Date
Pemegang saham sampai dengan tanggal ini berhak atas dividen (trader dapat menjual saham setelah tanggal ex-dividend date dan masih akan menerima dividen)
3. Tanggal Pembayaran
Hari di mana dividen sebenarnya dibayar (tanggal pembayaran dapat beberapa minggu setelah tanggal ex-dividend date)

Robert W. Hamilton dan Richard A. Booth (2007:71) menyatakan ada empat tanggal penting untuk dicatat yang berkenaan dengan setiap dividen atau pembagian, yaitu:
1. Tanggal Pengumuman
Tanggal pengumuman adalah tanggal siaran pers bahwa uang tunai atau dividen saham dibayarkan atau di distribusikan.
2. Tanggal Pencatatan
Tanggal pencatatan menentukan kepada siapa dividen harus dibayar, yaitu pemegang saham yang tercatat pada buku-buku korporasi pada penutupan bisnis pada tanggal pencatatan.
3. Tanggal Pembayaran
Tanggal pembayaran adalah tanggal cek atau sertifikat yang benar-benar dikirim, penundaan satu sampai empat minggu adalah biasa dan mungkin diperlukan untuk korporasi untuk melakukan proses mekanik pembuatan distribusi dengan jumlah yang tepat ke ribuan atau jutaan catatan pemegang.
4. Ex-dividend date
Ex-dividend date adalah tiga hari kerja sebelum tanggal pencatatan. Konvensi ex-dividend date memberikan dividen kepada pembeli atau penjual sebagai berikut: Seorang pembeli dalam transaksi yang terjadi sebelum ex-dividen date berhak untuk menerima dividen dan penjual tidak, seorang penjual dalam suatu transaksi yang terjadi pada atau setelah ex-dividend date berhak untuk menjaga dividen. Alasan kesenjangan tiga hari antara ex-dividen date dan tanggal pencatatan adalah bahwa praktek standar penyelesaian tiga hari kerja setelah transaksi. Pada tanggal penyelesaian, pembeli harus membayar harga pembelian dan penjual harus memberikan saham.

Steven M. Rice (2013:237) menyatakan ada empat tanggal penting untuk dicatat yang berkenaan dengan setiap pembagian dividen yaitu :
1. Pengumuman Dividen
Hari bahwa korporasi resmi mengumumkan bahwa dividen akan dibayarkan kepada pemegang saham.
2. Ex-dividend Date
Hari pertama bahwa saham diperdagangkan tanpa dividen. Seorang investor yang membeli saham pada ex-dividend date tidak berhak untuk menerima dividen, karena transaksi saham memakan waktu tiga hari kerja untuk menyelesaikannya, ex-dividen date secara otomatis dua hari kerja sebelum tanggal pencatatan.
3. Tanggal Pencatatan
Hari korporasi memeriksa catatan untuk melihat siapa yang mendapatkan dividen. Untuk menerima dividen, investor harus terdaftar sebagai pemegang saham dalam catatan perusahaan.
4. Tanggal Pembayaran (dibayarkan)
Hari itu perusahaan membayar dividen.
on Senin, 11 Agustus 2014
Berikut ini adalah Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen menurut para ahli:

Arthur J. Keown. et al.  (2010:227) menyatakan bahwa beberapa pertimbangan praktis yang dapat mempengaruhi keputusan pembayaran dividen yaitu:
a. Posisi likuiditas perusahaan
b. Aksebilitas ke pasar modal
c. Tingkat inflasi
d. Pembatasan legal
e. Stabilitas pendapatan
f. Keinginan investor untuk mempertahankan kontrol atas perusahaan

C. Van Hore dan John M. Wachowicz (2007:280) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen, yaitu:
1. Aturan-aturan Hukum
Hukum badan perusahaan memutuskan legalitas distribusi apa pun kepada para pemegang saham biasa perusahaan. Aturan-aturan hukum ini berkaitan dengan penurunan nilai modal, insolvensi (kebangkrutan), dan penahanan laba yang tidak dibenarkan. 
2. Kebutuhan Pendanaan Perusahaan
Menentukan arus kas dan posisi kas perusahaan yang akan terjadi ditengah ketiadaan perubahan kebijakan dividen. Selain melihat perkiraan hasil, harus dipertimbangkan juga risiko bisnis agar bisa mendapatkan kisaran hasil arus kas yang mungkin terjadi.
3. Likuiditas
Likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam banyak keputusan dividen. Karena dividen menentukan arus kas keluar, semakin besar posisi kas dan keseluruhan likuditas perusahaan, maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. 
4. Kemampuan untuk Meminjam
Posisi yang likuid tidak hanya merupakan cara untuk memberikan fleksibilitas keuangan dan melindungi dari ketidakpastian. Jika perusahaan memiliki kemampuan untuk meminjam dalam jangka waktu yang relatif singkat, maka dapat dikatakan perusahaan tersebut fleksibel secara keuangan. 
5. Batasan-batasan dalam Kontrak Utang
Syarat perjanjian utang (covenant) sebagai pelindung dalam kesepakatan obligasi atau perjanjian peminjaman sering kali meliputi batasan untuk pembayaran dividen. Batasan tersebut ditentukan oleh pihak pemberi pinjaman untuk menjaga kemampuan perusahaan membayar utang. 
6. Pengendalian
Jika suatu perusahaan membayar dividen dalam jumlah yang cukup besar, maka perusahaan perlu mengumpulkan modal di kemudian hari melalui penjualan saham agar dapat membiayai berbagai peluang investasi yang menguntungkan. Berdasarkan situasi semacam ini, pihak yang memiliki kendali atas perusahaan (controlling interest) dapat terdilusi jika pemegang saham mayoritas tidak dapat memesan saham tambahan. 

Lukas Setia Atmaja (2008:291) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen dalam menentukan kebijakan dividen antara lain:
1. Perjanjian Utang
Pada umumnya perjanjian utang antara perusahaan dengan kreditor membatasi pembayaran dividen. Misalnya, dividen hanya dapat diberikan jika kewajiban hutang telah dipenuhi perusahaan dan rasio-rasio keuangan menunjukkan dalam kondisi sehat. 
2. Pembatasan dari Saham Preferen
Tidak ada pembayaran dividen untuk saham biasa jika dividen saham preferen belum dibayar.
3. Tersedianya Kas
Dividen berupa uang tunai (cash dividen) hanya dapat dibayar jika tersedia uang tunai yang cukup. Jika likuiditas baik, perusahaan dapat membayar dividen.
4. Pengendalian
Jika manajemen ingin mempertahankan kontrol terhadap perusahaan, ia cenderung segan untuk menjual saham baru sehingga lebih suka menahan laba guna memenuhi kebutuhan dana baru. Akibatnya dividen yang dibayar menjadi kecil. Faktor ini menjadi penting pada perusahaan yang relatif kecil.
5. Kebutuhan Dana untuk Investasi
Perusahaan yang berkembang selalu membutuhkan dana baru untuk di investasikan pada proyek-proyek yang menguntungkan. Sumber dana baru yang merupakan modal sendiri (equity) dapat berupa penjualan saham baru dan laba ditahan. Manajemen cenderung memanfaatkan laba ditahan karena penjualan saham baru menimbulkan biaya peluncuran saham (floation cost). Oleh karena itu, semakin besar kebutuhan dana investasi, semakin kecil dividen payout ratio.
6. Fluktuasi Laba
Jika laba perusahaan cenderung stabil, perusahaan dapat memberikan dividen yang relatif besar tanpa takut harus menurunkan dividen jika laba tiba-tiba merosot. Sebaliknya jika laba perusahaan berfluktuasi, dividen sebaiknya kecil agar kestabilan terjaga. Selain itu perusahaan dengan laba yang berfluktuasi sebaiknya tidak banyak menggunakan utang guna mengurangi resiko kebangkrutan. Konsekuensinya: laba ditahan menjadi besar dan dividen mengecil.

Timoty J. Gallagher dan Joseph D. Andrew (2007:458) menyatakan kebijakan dividen didasarkan pada kebutuhan perusahaan untuk dana, posisi kas perusahaan, prospek keuangan masa depan, harapan pemegang saham, dan pembatasan kontrak dengan mana perusahaan mungkin harus mematuhinya. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen:
1. Kebutuhan Dana
Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham menggunakan dana perusahaan jika tidak bisa berinvestasi. Oleh karena itu, perusahaan yang berjalan dengan kekurangan uang tunai atau dengan peluang investasi modal yang cukup mungkin memutuskan untuk membayar dividen sedikit atau bahkan tidak. Atau, mungkin ada kelimpahan uang tunai atau kelangkaan proyek penganggaran modal yang baik yang tersedia. Hal ini bisa mengakibatkan pembayaran dividen sangat besar.
2. Ekspektasi Manajemen dan Kebijakan Dividen
Jika manajer perusahaan melihat masa depan sebagai relatif cerah, di satu sisi, mereka mungkin mulai membayar dividen besar dalam mengantisipasi mampu menjaga mereka pada saat-saat yang baik ke depan. Di sisi lain, jika manajer percaya bahwa saat buruk akan datang, mereka mungkin memutuskan untuk membangun cadangan kas perusahaan untuk keselamatan bukannya membayar dividen.
3. Preferensi Pemegang Saham
Menginvestasikan kembali pendapatan internal, bukannya membayar dividen, akan mengakibatkan harga saham yang lebih tinggi dan persentase yang lebih besar dari total return pemegang saham biasa menerima yang berasal dari capital gain. Capital gain adalah keuntungan yang diterima oleh investor ketika harga aset modal, seperti saham biasa, meningkat.
4. Pembatasan Pembayaran Dividen
Sebuah perusahaan mungkin memiliki pembatasan pembayaran dividen indentures obligasi ada atau perjanjian pinjaman.
Berikut ini adalah jenis-jenis Dividen menurut para ahli:

Angela Schneeman (2012:435) menyatakan dividen dapat dibayar dalam beberapa bentuk. Jenis yang paling umum terdiri dari kas atau saham dividen.
1. Kas
Sebagian besar dividen perusahaan adalah dividen kas. Dalam bentuk yang paling sederhana dividen tunai hanya membagi dan mendistribusikan keuntungan korporasi, dalam bentuk tunai, kepada para pemegang saham korporasi sesuai dengan persyaratan dari saham yang telah dikeluarkan.
2. Dividen Saham
Pada saat ini, dividen saham dapat didistribusikan sebagai pengganti uang tunai. Sebuah isu dividen saham melibatkan otorisasi dan penerbitan saham baru untuk pemegang saham yang ada secara pro rata.

Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield (2009:785) menyatakan dividen terbagi atas:
1. Dividen Kas
Dewan direksi menetapkan untuk penyusunan pengumuman dividen kas. Setelah persetujuan resolusi, dewan megumumkan dividen. Sebelum membayar itu, bagaimanapun, perusahaan harus menyiapkan daftar pemegang saham saat ini. Untuk alasan ini, biasanya ada jeda waktu antara pengumuman.
2. Dividen Properti
Dividen dibayarkan dalam aset perusahaan selain kas disebut dividen properti atau dividen dalam bentuk barang. Dividen mungkin barang dagangan, real estate, investasi, atau bentuk apapun yang dewan direksi tetapkan.
3. Dividen Likuidasi
Dividen selain didasarkan pada saldo laba kadang-kadang digambarkan sebagai dividen likuidasi. Istilah ini menyiratkan bahwa dividen tersebut daerah pengembalian pemegang saham, investasi daripada keuntungan. Dengan kata lain, dividen tidak didasarkan pada pendapatan mengurangi jumlah disetor oleh pemegang saham dan oleh karenanya itu disebut liquidating dividend.
4. Dividen Saham
Perusahaan kadang-kadang mengeluarkan dividen saham. Dalam hal ini, perusahaan mendistribusikan aset. Setiap pemegang saham mempertahankan persis bagian proporsional yang sama dalam perusahaan dan beberapa nilai buku sebesar setelah masalah perusahaan dividen saham. 

Irham Fahmi (2012:83) menyatakan ada beberapa jenis dividen yang merupakan realisasi dari pembayaran dividen, yaitu:
1. Dividen tunai (cash dividen)
“… declared and paid at regular intervals from legally available funds.” Dividen yang dinyatakan dan dibayarkan pada jangka waktu tertentu dan dividen tersebut berasal dari dana yang diperoleh secara legal. Dividen ini dapat bervariasi dalam jumlah bergantung kepada keuntungan perusahaan.
2. Dividen properti (property dividends)
“… a distribution of earnings in the from of property.” Suatu distribusi keuntungan perusahaan perusahaan dalam bentuk properti atau barang. 
3. Dividen likuidasi (liquidating dividen)
a distribution of capital assets to shareholder is referred to as liquidating dividends.” Distribusi kekayaan perusahaan kepada pemegang saham dalam hal perusahaan tersebut dilikuidasi.

Peter Moles, Robert Parrino dan David S. Kidwell (2011:785) menyatakan dividen terbagi menjadi:
1. Dividen Reguler
Sebuah dividen tunai yang dibayarkan secara teratur, biasanya setengah tahun sekali pada triwulan.
2. Dividen Ekstra
Dividen yang umumnya dibayar pada waktu yang sama dengan dividen reguler untuk mendistribusikan nilai tambah.
3. Dividen Khusus
Sebuah pembayaran satu kali kepada pemegang saham yang biasanya digunakan untuk mendistribusikan jumlah nilai yang besar.
4. Dividen Likuidasi
Dividen final yang dibayarkan kepada pemegang saham pada saat perusahaan dilikuidasi.
on Selasa, 18 Februari 2014
Berikut ini adalah beberapa definisi Teori Sinyal menurut para ahli:

1. Graham, Scott B. Smart, dan William L. Megginson (2010:493) Model sinyal dividen membahas ketidak sempurnaan pasar yang membuat kebijakan pembayaran yang relevan: asymmetric information. Jika manajer mengetahui bahwa perusahaan mereka “kuat” sementara investor untuk beberapa alasan tidak mengetahui hal ini, maka manajer dapat membayar dividen (atau secara agresif membeli kembali saham) dengan harapan kualitas sinyal perusahaan mereka ke pasar. Sinyal secara efektif memisahkan perusahaan yang kuat dengan perusahaan-perusahaan yang lemah (sehingga perusahaan yang kuat dapat memberikan sinyal jenisnya ke pasar), itu menjadi mahal untuk sebuah perusahaan yang lemah untuk meniru tindakan yang dilakukan oleh perusahaan yang kuat.

2. T. C. Melewar (2008:100) menyatakan Teori Sinyal menunjukkan bahwa perusahaan akan memberikan sinyal melalui tindakan dan komunikasi. Perusahaan ini mengadopsi sinyal-sinyal ini untuk mengungkapkan atribut yang tersembunyi untuk para pemangku kepentingan.

3. Gallagher and Andrew (2007:469) Teori signaling dividen didasarkan pada premis bahwa manajemen tahu lebih banyak tentang keuangan masa depan perusahaan dibandingkan pemegang saham, sehingga dividen memberi sinyal prospek perusahaan di masa depan. Penurunan dividen merupakan sinyal yang diharapkan. Manajer yang percaya teori sinyal akan sadar keputusan dividen dapat mengirimkan pesan kepada investor.

4. Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston (2009:444) Teori sinyal adalah teori yang mengatakan bahwa investor menganggap perubahan dividen sebagai sinyal dari perkiraan pendapatan manajemen.

5. Scott Besley dan Eugene F. Brigham (2008:517) Sinyal adalah sebuah tindakan yang diambil oleh manajemen perusahaan yang memberikan petunjuk kepada investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan.
Berikut ini adalah beberapa definisi Saham menurut para ahli:

1. Irham Fahmi (2012:81) Saham merupakan kertas tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/ dana pada suatu perusahaan yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang jelas kepada setiap pemegangnya.

2. Sri Hermuningsih (2012:78) Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperdagangkan dipasar modal yang bersifat kepemilikan. Saham juga adalah merupakan tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

3. Martalena dan Maya Malinda (2011:55) Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi lain saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.

4. Taufik Hidayat (2010:97) Saham adalah tanda penyertaan, andil atau kepemilikan seseorang atau lembaga dalam suatu perusahaan. Pemilik saham disebut pemegang saham, kepemilikan saham akan berakhir ketika investor menjual sahamnya kepada investor lain.

5. Istijanto Oei (2009:13) Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap perusahaan. Jadi investor yang membeli saham berarti memiliki perusahaan tersebut.

6. M. Paulus Situmorang (2008:45) Saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan perseroan terbatas dengan manfaat yang dapat diperoleh berupa deviden yaitu bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik saham, capital gain adalah keuntungan yang diiperoleh dari selisih jual dengan harga belinya, manfaat non financial antara lain berupa konsekuensinya atas kepemilikan saham berupa kekuasaan, kebanggaan dan khususnya hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan.

Berikut ini adalah beberapa deinisi Pengumuman Dividen menurut para ahli:

1. John R. Graham dan Scott B. Smart (2012:434) Pengumuman Dividen adalah hari di mana perusahaan memberikan informasi kepada publik mengenai pembagian dividen, perusahaan juga menetapkan tanggal tertentu yang menentukan pemegang saham yang akan menerima dividen.

2. James E. Smith (2009:738) Pengumuman Dividen adalah hari di mana korporasi menyatakan, mengumumkan, atau setuju untuk jumlah atau pembayaran dividen.
on Minggu, 16 Februari 2014
Berikut ini adalah beberapa definisi Dividen menurut para ahli:

1. Black’s Law Dictionary dalam Irham Fahmi (2012:83) Dividen adalah: “The distribution of current of accumulated earning to shareholders of corporation pro rate based on the number of share owned”. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai, artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham.

2. Scott Besley dan Eugene F. Brigham (2005:300) Dividen adalah pembagian uang tunai yang dilakukan untuk pemegang saham dari laba perusahaan, baik laba yang dihasilkan pada periode berjalan atau dalam periode sebelumnya. 

3. Nikiforos K. Laopodis (2013:300) Dividen adalah pembayaran tunai yang dibayarkan oleh perseroan kepada pemegang saham. Di Amerika Serikat, dividen diijinkan dan biasanya dibagikan pada triwulanan berdasarkan kebijaksanaan dewan direktur perusahaan. Dividen itu merepresentasikan pemegang saham terhadap penerimaan pengembalian langsung atau tidak langsung atas investasi mereka di perusahaan.

4. Jamie Pratt (2011:561) Dividen adalah distribusi uang tunai, properti, atau saham kepada pemegang saham sebuah perusahaan. Mereka dinyatakan oleh resolusi resmi dewan direksi korporasi (biasanya triwulan), dan jumlahnya biasanya diumumkan pada basis per-saham.

5. Paul D. Kimmel, Jerry J. Weygandt dan Donald E. Kieso (2011:584) Dividen adalah distribusi oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya secara pro rata (proporsional dengan dasar kepemilikan). Pro rata berarti bahwa jika investor memiliki, katakanlah, 10% dari saham biasa, investor akan menerima 10% dari dividen. Dividen dapat mengambil empat bentuk: uang tunai, properti, warkat (surat pengakuan utang untuk membayar tunai), atau saham. Dividen kas, yang mendominasi dalam praktek, dan dividen saham, yang dinyatakan dengan beberapa frekuensi.

6. Peter Moles, Robert Parrino dan David S. Kidwell (2011:785) Dividen adalah sesuatu yang bernilai didistribusikan ke pemegang saham perusahaan secara pro rata yaitu, sebanding dengan persentase saham perusahaan yang dimiliki.

7. Jefferson P. Jones et al. (2009:515) Dividen adalah jumlah yang dibayar secara berkala oleh perusahaan untuk pemegang saham sebagai pengembalian modal yang diinvestasikan. Dividen merupakan pembagian laba bersih akumulasi. Mereka biasanya dibayar tunai, tetapi juga dapat dibayar dari aset non kas atau bahkan saham tambahan saham perusahaan sendiri. Semua dividen apa pun bentuknya mengurangi laba ditahan.

8. Angela Schneeman (2012:435) menjelaskan dividen sebagai berikut:

  • Dividen adalah pembayaran kepada pemegang saham dari keuntungan sebuah perusahaan sebagai laba atas investasi pemegang saham.
  • Dividen hanya dapat dibayar dari keuntungan perusahaan.
  • Dividen hanya dapat dibayar ketika perusahaan mampu untuk terus memenuhi kewajibannya setelah dividen dibayarkan. Sebagian dividen dibayarkan dalam bentuk uang tunai, tetapi dividen juga mungkin dalam bentuk saham atau properti lainnya.
  • Dividen dibayar berdasarkan kebijaksanaan direksi dan tidak ada kewajiban hukum untuk membayar dividen sampai dividen diumumkan.
  • Pemegang saham yang dipilih sering memiliki prioritas di atas pemegang saham biasa berkaitan dengan pembayaran dividen.
  • Jika pemegang saham preferen memiliki hak untuk dividen kumulatif, mereka berhak untuk pembayaran dividen terjawab dari satu periode sebelum dividen dibayarkan pada saham biasa pada periode berikutnya.
  • Persetujuan pemegang saham mungkin diperlukan untuk pembayaran dividen saham.
  • Dividen dinyatakan oleh dewan direktur untuk pembayaran kepada semua pemegang saham yang tercatat pada tanggal tertentu.
  • Direksi biasanya tidak diwajibkan untuk membagikan dividen pada saham biasa dan dapat memutuskan menginvestasikan kembali keuntungan korporasi.
on Sabtu, 15 Februari 2014
Indonesia saat ini berada dalam masa keemasannya. Hal ini ditandai dengan banyaknya usia produktif ketimbang non produktif, dibutuhkan 100 tahun lagi untuk mengulang masa keemasan ini. Peristiwa ini dapat disebut dengan periode bonus demografi. Bonus demografi ini dikaitkan dengan penduduk usia kerja, Indonesia saat ini sedang memasuki masa dimana penduduk usia produktifnya terus meningkat. Dalam hal ini usia produktif yang dimaksud adalah seluruh penduduk Indonesia usia 15 tahun sampai dengan usia 64 tahun. Diharapkan ekonomi bisa tumbuh tinggi seiring dengan banyaknya usia produktif ini.

Bonus demografi ini harus dipersiapkan melalui berbagai investasi agar periode bonus demografi tidak dapat memicu meningkatnya pengangguran, konflik sosial, masalah kesehatan dll. Salah satu investasi penting yang bisa dilakukan adalah investasi dalam bidang pendidikan, karena suatu hal yang percuma saja jika Indonesia memiliki jumlah usia produktif yang tinggi tetapi tanpa dibekali dengan skill dan pendidikan yang mumpuni. Hal ini hanya akan menambah jumlah pengangguran yang ada dan pada akhirnya akan memicu munculnya banyaknya konflik sosial yang ada di masyarakat.

Sebagaimana kita ketahui saat ini standar pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara-negara maju di dunia, atau bahkan masih lebih buruk di bandingkan dengan negara-negara tetangganya. Hal ini terbukti dengan hasil penelitian yang di umumkan pada tahun 2013 yang dilakukan oleh Programme for International Study Assessment (PISA) di bawah Organization Economic Cooperation and Development (OECD) yang menyebutkan bahwa pada tahun 2012 Indonesia adalah salah satu negara dengan peringkat terendah dalam pencapaian mutu pendidikan. Pemeringkatan tersebut dapat dilihat dari skor yang dicapai pelajar usia 15 tahun dalam kemampuan membaca, matematika, dan sains. Survei ini melibatkan responden 510 ribu pelajar berusia 15-16 tahun dari 65 negara dunia yang mewakili populasi 28 juta siswa berusia 15-16 tahun di dunia serta 80 persen ekonomi global.


Elizabeth Pisani seorang epidemiologis dan mantan jurnalis kelahiran Amerika Serikat yang telah lama tinggal di Indonesia mengatakan bahwa mayoritas anak-anak Indonesia terutama yang berusia 15 tahun tidak memiliki kemampuan dasar yang diperlukan dalam masyarakat modern saat ini. Elizabeth Pisani mengtakan bahwa anak-anak di Indonesia sangat dirugikan oleh sistem yang memperlakukan pekerjaan mengajar sebagai kesempatan untuk menyepakati, menetapkan standar sangat rendah yang menuntut anak-anak yang gagal untuk mengembangkan kreativitas dan memecahkan masalah dengan segala macam cara. Dia juga kecewa karena orang tua dan para pembayar pajak di Indonesia tidak menuntut lebih atas sistem pendidikan.

Mutu pendidikan Indonesia yang rendah sebagaimana tercermin dari hasil studi PISA dan paparan dari Elizabeth Pisani memperlihatkan ada sesuatu yang salah dalam sistem persekolahan dan kebijakan pendidikan Indonesia. Ujian nasional dan berbagai tes lainnya, perubahan kurikulum dari waktu ke waktu, program sekolah unggulan (sekolah bertaraf internasional), kompetisi dalam berbagai Olimpiade, penambahan jam belajar, serta sertifikasi dan ujian kompetensi guru ternyata gagal meningkatkan mutu pendidikan. Sepertinya Indonesia perlu mempersiapkan agenda reformasi pendidikan.

Guru adalah tonggak utama dalam mesukseskan proses pendidikan yang dilaksanakan. Menurut UU no. 14 tahun 2005 guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Terlihat sangat jelas tugas maha berat di emban oleh guru dalam mencerdaskan anak Indonesia.

Berbicara mengenai guru, ada hal yang menarik bagi saya. Sekitar dua atau tiga hari kemarin saya membaca sebuah berita di media online bahwa guru akan mendapatkan gelar Gr, seperti dokter. Menurut Mohammad Nuh yang merupakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan setelah menyandang gelar sarjana pendidikan guru harus menempuh jalur pendidikan profesi seperti dokter untuk dapat mengajar. nantinya pendidikan profesi guru akan ditempuh selama 1-2 tahun. Ketentuan ini diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 87 Tahun 2013.

Dengan diberlakukannya ketentuan ini berarti surat ijin mengajar bagi lulusan kependidikan atau biasa disebut dengan Akta IV tidak berlaku lagi. Bagi saya yang merupakan seorang lulusan baru sarjana pendidikan guru, ini merupakan hal yang sangat lucu. Ketentuan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 87 Tahun 2013 ini ditetapkan pada tanggal 2 Agustus 2013, tetapi saya masih mendapatkan Akta IV di  wisuda saya pada tanggal 18 Desember 2013. Apakah bisa di katakan Akta IV yang saya dapatkan tersebut sampah belaka karena sudah tidak berlaku lagi ?

Saya belum mengetahui secara pasti apakah seorang sarjana pendidikan guru yang belum menempuh jalur pendidikan profesi tidak diperkenankan  untuk dapat mengajar seperti halnya seorang dokter tidak boleh berpraktek sebelum mendapatkan pendidikan profesi. Jikalau benar seperti itu, berarti gelar sarjana yang ditempuh selama pendidikan di universitas bisa dikatakan sebagai sampah juga ? Karena bagi mereka yang mendapatkan gelar tersebut tidak bisa langsung mengabdikan ilmunya kepada murid-murid di masyarakat. Tetapi saya sadar betul pastinya Pemerintah melalui Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tujuan yang baik dalam memutuskan untuk melaksanakan pendidikan profesi tersebut. Tetapi pendidikan profesi yang harus dilaksanakan kurang lebih selama 1-2 tahun tersebut akan menimbulkan beban baru bagi mereka para calon guru-guru. Harapan mereka pastinya setelah mendapatkan gelar sarjana ingin langsung mengabdikannya sebagai sebuah pekerjaan kepada masyarakat. Tetapi sebelum itu, mereka harus meluangkan lagi banyak waktu, pikiran dan tentunya biaya sebelum mengabdikan diri sebagai guru.

Lebih mirisnya lagi bagi mereka sarjana pendidikan guru ternyata mempunyai kesetaraan yang sama dengan para sarjana non kependidikan yang juga ingin menempuh jalur pendidikan profesi untuk menjadi seorang guru profesional. Jadi apa artinya gelar sarjana pendidikan yang mereka dapatkan ? Terlebih struktur kurikulum program pendidikan profesi berisi lokakarya pengembangan perangkat pembelajaran, latihan mengajar melalui pembelajaran mikro, pembelajaran pada teman sejawat, dan Program Pengalaman Lapangan (PPL), dan program pengayaan bidang studi dan atau pedagogi bagi mereka yang merupakan sarjana pendidikan guru sudah pernah dapatkan selama berkuliah. Ini mungkin berarti hanya untuk mengulang saja ? Yang berarti juga akan membuang waktu dan biaya lagi bagi mereka para sarjana pendidikan guru ?

Sekali lagi saya katakan, pastinya Pemerintah melalui Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tujuan yang baik dalam memutuskan untuk melaksanakan pendidikan profesi ini. Tetapi menurut saya itu bukan hal yang penting dan mendesak. Menurut saya Pemerintah harus berupaya mengadakan guru-guru di seluruh Indonesia termasuk di daerah pedalaman, memperbaiki kesejahteraan guru ataupun memperbaiki dan menyamaratakan fasilitas pendidikan seperti sekolah yang layak di seluruh wilayah Indonesia. Sebagaimana kita ketahui sekarang, suatu hal yang lumrah telah kita lihat jomplang-nya pelayanan pendidikan seperti pengadaan guru di daerah dan kota-kota besar. Tentunya kita pernah menyimak acara seperti Lentera Indonesia di Net TV yang menggambarkan para pengajar muda yang mengabdi di daerah-daerah yang mempunyai keterbatasan guru pengajar ataupun akun twitter @1000_guru yang menggambarkan para anggota komunitasnya bertraveling sambil mengajar anak-anak di daerah tertinggal yang tidak terlihat oleh kita masyarakat kota besar.

Menurut saya program pendidikan profesi ini sangat bagus untuk mereka para sarjana non kependidikan yang ingin menjadi seorang guru. Hal ini dapat membantu menambah jumlah guru yang ada untuk mengabdi sebagai seorang guru di daerah-daerah. Bagi sarjana pendidikan guru, tidak usah lagi mengikuti program pendidikan profesi karena saya pikir kompetensi yang mereka punyai sudah cukup mumpuni dari perkuliahan yang telah tempuh selama memperoleh gelar sarjana kependidikan. Saya tidak berharap dengan dilaksanakannya  program pendidikan profesi bagi guru ini akan mengurangi jumlah guru yang akan mengabdi mencerdaskan anak-anak bangsa ini, karena toh sebelum di adakannya program pendidikan profesi sudah banyak para sarjana kependidikan beralih profesi menjadi seorang pegawai swasta atau pegawai kantoran karena sulitnya untuk mendapatkan pekerjaan menjadi seorang guru ataupun menjadi seorang guru yang sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.


Maju terus pendidikan Indonesia!
on Kamis, 06 Februari 2014
Laki-laki itu berdiri di depan pintu gerbang rumahnya, dengan merapihkan jaket tebalnya ia memanaskan motor yang selalu menemaninya kemanapun ia pergi. Thermometer menunjukan 18 derajat celcius suhu kota Bandung. Hatinya berdebar, hari ini adalah hari pertama ospek di kampusnya. Untung saja waktu ospek bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, sehingga kesannya tidak terlalu menyeramkan seperti ospek-ospek biasanya. Lagipula ia masuk di Universitas yang tidak mempunyai sejarah menyelenggarkan kegiatan ospek yang disertai kekerasan yang dilakukan oleh senior kepada juniornya.

Setelah makan sahur ia langsung berpamitan kepada kedua orang tuanya, jam dinding menunjukkan pukul 4 pagi. Memang terlalu pagi untuk berpergian. Jarak dari rumah ke kampusnya sekitar 20 kilometer, cukup jauh memang. Itu salah satu alasannya untuk pergi nyubuh ke kampus, alasan lain ia harus datang duluan dibandingkan dengan mahasiswa baru lainnya. Ada yang harus ia siapkan bersama beberapa teman barunya.

Kampus masih terlihat sepi. Untung saja gerbang pintu masuk sudah dibuka. Ia disambut oleh petugas keamanan yang memberikan kartu parkir, sayup-sayup terdengar alunan ayat suci Al-Qur’an dari pengeras suara mesjid di kampusnya. Konon katanya mesjid tersebut adalah salah satu mesjid terbesar yang ada di lingkungan kampus-kampus di Indonesia. Setelah memarkirkan motornya, ia disambut sinar matahari pagi. Udara masih cukup dingin, wajar kampusnya berada di daratan tinggi Bandung. Di kampus inilah akan dibuat banyak kenangan. Pengalaman hidup, perjuangan juga persahabatan, percintaan, bahkan kehilangan.

Disamping hatinya berdebar karena tidak sabar untuk berinteraksi dengan lingkungan dan teman-teman barunya, sebenarnya ia juga merasa sangat sedih. Banyak kejadian-kejadian menyenangkan ketika di SMA yang takkan ia ulangi kembali. Bermain bola basket bersama teman-temannya yang selalu bersama dari SMP mungkin bukan lagi kegiatan rutin yang akan terus dijalani, walaupun dimasa mendatang mereka akan kembali berkumpul untuk bermain bola basket bersama-sama. Bermain bola basket dilakukan bukan sekedar hanya untuk hobby saja, tetapi sudah menjadi sarana teman-teman untuk berprestasi. Bahkan diantara teman bermain bersama atau lawan bertandingnya dulu saat ini sudah bermain di National Basketball League. Di SMA pun ia sempat merasakan menjadi Ketua OSIS yang merupakan jabatan yang cukup prestisus bagi seorang siswa, tidak lupa di SMA pula ia mungkin merasakan cinta monyetnya.

***

Kampus ini cukup luas, bahkan masih terdapat banyak lahan-lahan kosong. Menurut dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang dulunya menyelesaikan sarjananya di kampus ini mengatakan suasana dan iklim ketika beliau masih berkuliah jauh lebih sejuk dan lebih asri dibandingkan dengan saat ini. Bahkan katanya di siang haripun banyak mahasiswa yang masih menggunakan jaket untuk menghangatkan dirinya. Gedung-gedung di kampus ini cukup megah, tapi anehnya ia tidak menemukan gedung Fakultas dimana nantinya ia sehari-hari akan melaksanakan kegiatan perkuliahan. Setelah bertanya-tanya ternyata Fakultas tempat ia berkuliah merupakan Fakultas baru, dimana usianya baru satu tahun. Jadi perkuliahan nantinya masih akan menumpang ke gedung-gedung lain sampai akhirnya Fakultas akan memiliki gedung sendiri.

Hari-hari awal kegiatan perkuliahan di isi dengan kegiatan perkenalan dengan teman-teman baru dan para dosen. Ini lingkungan dan suasana baru, itu yang ia rasakan bersama teman-teman lainnya. Teman-temannya berasal dari tempat dan latar belakang yang berbeda, ada yang merasa bahagia bisa masuk ke jurusan tempat berkuliahnya sekarang dan ada juga yang merasa sebaliknya.

Gedung FPIPS lantai 5 ruang V.15 adalah ruangan belajar pertama orang-orang yang baru saja meninggalkan status siswanya menjadi seorang mahasiswa. Dia sendiri pada awalnya merasa asing dengan suasana baru di dunia perkuliahan, ditambah tidak seperti SMP atau SMA dimana kita mempunyai teman yang sudah dikenal dekat dalam proses adaptasi di lingkungan pendidikan yang baru. Sebenarnya pada saat itu ada teman SMA-nya juga yang masuk di jurusan yang sama, tetapi sayangnya tidak ditakdirkan untuk mendapatkan kelas yang sama. Teman pertamanya adalah seorang wanita berjilbab yang sepertinya cukup cerdas, karena ia tau temannya itu masuk ke Universitas lewat jalur PMDK. Dia ditakdirkan bertemunya karena mereka ditunjuk sebagai perwakilan Fakultasnya untuk menjadi Pasukan Pengucap Janji Mahasiswa Baru. Namanya hanya terdiri dari satu kata saja, tetapi terkesan sangat islami.

Dalam dinginnya suasana pagi Bandung, laki-laki dan teman barunya tersebut bergabung dengan mahasiwa perwakilan dari Fakultas lain melakukan persiapan terakhir untuk upacara pembukaan Kuliah Umum dan Bimbingan Akademik mahasiswa baru. Mereka sudah bersama-sama selama beberapa minggu untuk menghadapi acara tersebut, mereka di bimbing oleh kakak tingkat dari Korps Protokoler Mahasiswa untuk berlatih. Sangat menyenangkan walau dalam suasana bulan Ramadhan kita berlatih baris berbaris. Waktu upacarapun tiba, kami memakai pakaian yang sama yaitu kemeja putih dan celana bahan berwarna hitam tidak lupa memakai sepatu pantofel berwarna hitam. Para wanita memakai jilbab berwarna hitam dan sedangkan untuk para laki-laki mereka mencukur cepak rambutnya seperti tentara. Mereka adalah pasukan pengucap janji mahasiswa baru yang akan mengucapkan janjinya di depan Rektor dan para Guru Besar. Ini adalah prestasi yang laki-laki itu raih di awal cerita perkuliahannya, ia berharap ini adalah prestasi awal untuk mendapatkan prestasi-prestasi besar lainnya di masa depan.

Bersambung
on Senin, 03 Februari 2014
Pernah dengar neophobia ? Jika belum pernah saya jelaskan, neophobia adalah takut pada segala sesuatu yang baru. Kedengarannya ga seru yah orang yang mengidap phobia tersebut. Padahal hidup di zaman yang serba modern sekarang ini kita siap dengan segala berondongan hal-hal yang baru. Walaupun saya bukanlah orang pengidap neophobia, tapi saya adalah salah satu orang yang susah untuk mencoba hal-hal yang baru. Saya selalu nyaman dengan kondisi yang dirasakan dan dialami sejauh ini, yah ibaratnya bisa dibilang susah untuk move on hehehe

Pada hari Kamis pagi dua minggu yang lalu saya di bangunkan oleh suara panggilan hand phone, nomor yang terlihat rupanya adalah nomer cantik yang beberapa hari sebelumnya pernah menelpon tetapi tidak terangkat oleh saya. Awalnya saya pikir nomor itu pemiliknya adalah orang iseng karena ketika saya telpon balik selalu di reject, tetapi ternyata telpon tersebut dari PT. Sayap Mas Utama yang memberitahukan panggilan tes kerja pada hari Senin di minggu depannya. Alhamdulillah hampir setiap minggu saya ada panggilan tes untuk kerja, walaupun belum sampai menemukan jodohnya hehehe... Saya langsung memberi kabar panggilan tes dari PT. Sayap Mas Utama tersebut kepada Mamah saya.

PT. Sayap Mas Utama adalah perusahaan yang merupakan bagian dari Wings Group yang alamatnya terletak di Jalan Tipar Cakung Kav. 5-7, Cakung Barat Jakarta Timur. Mungkin kebanyakan orang mengenal Wings Group adalah perusahaan penghasil sabun, hal itu tidak salah karena pada awalnya Wings Group adalah industri rumahan penghasil sabun cuci berwarna hijau yang berbentuk batangan. Wings saat ini telah diakui sebagai produsen lokal  dan distributor untuk produk rumah tangga, perawatan pribadi dan  juga produk makanan. Di PT. Sayap Mas Utama saya melamar lewat situs pencari kerja Jobstreet untuk posisi Marketing Event Promotion. Pekerjaan tersebut salah satu yang saya inginkan, dilihat deskripsi pekerjaannya Marketing Event Promotion bertugas untuk mengelola acara-acara promosi yang akan dilaksanakan. Pekerjaan itu saya senangi karena sebelumnya saya telah banyak mempunyai pengalaman untuk terlibat dalam event-event yang dilaksanakan oleh organisasi yang pernah saya masuki. Dilihat dari persyaratannyapun saya memenuhi kualifikasi, untuk itu saya mencoba melamar dan Alhamdulillah saya diberikan kesempatan untuk tes seleksi PT. Sayap Mas Utama.

Setelah berdiskusi dengan orang tua saya di suruh untuk datang mencoba untuk mengikuti tes, tetapi saya masih bingung untuk datang atau tidak. Entah kenapa alasannya tetapi rasa-rasanya saya merasakan teramat malas untuk mendatanginya, terlebih tes tersebut dilaksanakan di Cakung Jakarta Timur. Sambil menunggu kepastian saya berangkat atau tidak, saya mencoba menghubungi Imam untuk menanyakan apakah saya bisa menginap di tempatnya atau tidak. Imam adalah teman kampus saya yang sekarang bekerja di daerah Sunter Jakarta Utara. Awalnya saya berfikiran untuk berangkat pada saat hari-Hnya dan berencana berangkat hari Senin setelah subuh tetapi Bapak sayang bilang ga akan ke kejar waktunya, apalagi hari awal kerja dan Cakung adalah daerah yang macet setiap harinya. Sampai dengan hari Minggu Imam tidak membalas sms saya, tetapi di ingat-ingat di hari-hari sebelumnya ketika twitteran Imam memberi tahu bahwa dia akan pulang ke kampung halamannya di Majalengka.

Sampai dengan hari minggu pagi ketika Mamah menanyakan saya akan berangkat atau tidak, saya belum memberikan kepastian. Saya masih bingung hehehe.. Tetapi ketika dzuhur setelah sedikit ngobrol-ngobrol dengan Mamah akhirnya saya memutuskan untuk berangkat, rencananya saya akan menginap di sodara yang rumahnya terletak di Meruya Jakarta Barat. Ketika saya mandi Mamah saya menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan ketika nanti di Jakarta dan Bapak saya menelpon Pade untuk memberi tahukan saya akan menginap di rumahnya. Setelah semuanya dikira siap, sekitar jam setengah tiga sore saya berangkat dimana sebelumnya sudah diberi petunjuk arah ke rumah sodara saya di Meruya oleh Bapak saya.

Sebelum berangkat, di terminal Leuwi Panjang saya sedikit membeli oleh-oleh untuk sodara saya nanti. Walaupun ini bukan pertama kalinya saya berangkat seorang diri, tetapi rasanya campur aduk antara males, takut, ragu-ragu dan sebagainya hehehe.. Padahal pada bulan Desember tahun lalu saya juga pernah berangkat sendirian ke Jakarta untuk mengikuti tes kerja di MNCTV, bedanya ketika itu saya menginap di kosan Imam di Sunter Jakarta Utara. Kurang lebih tiga jam perjalanan dilalui akhirnya saya turun di Gerbang Tol Kebon Jeruk Jakarta Barat. Setelah naik angkot dan ojek, sekitar jam setengah delapan malam saya sampai di rumah sodara. Senang rasanya bisa bertemu dengan Bude dan Pade serta anak-anaknya yang kurang lebih satu tahun tidak bertemu. Setelah ngobrol-ngobrol sebentar, saya pergi mandi dan beristirahat. Saya tidur sekamar dengan Mas Eko, anak pertama dari Bude.

Subuh-subuh saya bangun. Setelah solat dan sarapan, sekitar jam setengah enam saya berangkat ke kantor PT. Sayap Mas Utama dengan diantar oleh Pade menggunakan motor. Dasar namanya Jakarta, hari masih pagi tetapi jalanan sudah macet dimana-mana. Setelah melewati berbagai macam wilayah kemacetan Jakarta yang dihiasi oleh gedung-gedung tinggi pencakar langit, akhirnya sekitar jam delapan pagi saya sampai di kantor PT. Sayap Mas Utama. Perjalanan yang luar biasa, padahal perjalanan menggunakan motor tetapi membutuhkan waktu kurang lebih dua jam untuk sampai. Setelah melapor ke satpam, saya di ijinkan masuk ke ruangan tes. Kurang lebih ada lima puluh orang disitu, dan seperti biasa saya butuh sedikit adaptasi untuk bisa langsung berkenalan dengan orang-orang baru hehehe

Sekitar jam setengah dua belas tes tertulis diumumkan dan saya lolos ke tahapan tes selanjutnya yaitu interview HRD. Orang-orang yang lolos dibagi dua sesi waktu interview dan saya kebagian jam dua siang. Ketika akan pergi untuk istirahat saya mendengar ada orang yang sama-sama ikut tes sedang mengobrol dengan menggunakan bahasa sunda, saya memberanikan diri untuk berkenalan. Ternyata orang-orang tersebut berasal dari Bandung dan Sumedang. Orang yang berasal dari Bandung bernama Sahnan, sebenarnya dia asli orang Medan tetapi sudah sekitar enam tahun menetap di rumah Om-nya di Bandung. Dia menurut saya tidak mempunyai tampang keras seperti orang Medan pada umumnya. Malah menurut saya dia orang yang ganteng dengan warna kulit putih yang dimilikinya. Sahnan sudah pandai berbicara dengan menggunakan bahasa sunda, dia bilang berangkat dari Bandung jam empat subuh dengan menggunakan mobil yang disewanya dan diantar oleh temannya yang menunggu di parkiran mobil. Sahnan sebenarnya sudah bekerja sebagai sales dan sekarang kebetulan dia sedang libur. Sedangkan orang yang berasal dari Sumedang bernama Kang Agus, di umurnya yang masih muda di usia 20 tahunan dia sudah menikah dan sudah memiliki dua orang anak. Kang Agus juga sudah bekerja sebagai seorang sales di Subang, dia mengambil cuti untuk mengikuti tes ini. Kang Agus bercerita, dia berangkat dari Sumedang sekitar jam dua belas malam dan jam empat subuh sudah sampai di Cakung Jakarta Timur. Jadwal dimulainya tes jam delapan pagi, menurut saya ini namanya bukan kepagian dateng, tapi kesubuhan hehehe... Menurutnya, dia harus berganti tiga warung kopi untuk menunggu sampai jam delapan pagi. Luar biasa perjuangannya hehehe...

Setelah istirahat orang-orang langsung kembali ke tempat tes. Di sela-sela menunggu giliran interview kita mengobrol, saya dan Kang Agus rencananya ketika pulang nanti ke Bandung akan nebeng ke mobilnya Sahnan. Lumayan bisa irit ongkos hehehe... Waktu semakin berlalu, tidak terasa waktu sudah menunjukan jam setengah empat sore. Tetapi saya tidak kunjung dipanggil untuk interview padahal saya kebagian jam dua. Sudah berbagai topik pembahasan di obrolkan dengan orang-orang yang ada, sampai akhirnya tinggal saya sendiri yang belum kebagian giliran untuk interview, untung saja ada Sahnan dan Kang Agus yang masih menemani karena kita berjanji akan pulang bersama-sama ke Bandung.

Lima belas menit berlalu, sayapun selesai melaksanakan interview dengan HRD PT. Sayap Mas Utama. Kamipun bergegas menuju parkiran mobil untuk pulang ke Bandung, disana telah menunggu temannya Sahnan. Setelah menukarkan kartu tanda pengenal dengan KTP yang disimpan di satpam kamipun berangkat pulang. Luar biasa seketika keluar dari gerbang pintu PT. Sayap Mas Utama langsung dihadapkan dengan kemacetan, padahal itu bukan jalan raya utama. Sebelum lupa saya memberikan uang sebesar lima puluh ribu kepada Sahnan, yah itung-itung ongkos pulang ke Bandung. Sambil menunggu macet kami mengobrol tentang pengalaman tes tadi, agar silaturahmi bisa berlanjut kamipun saling bertukar nomor telepon. Kurang lebih setengah jam berlalu tetapi kita masih terjebak dalam kemacetan, tiba-tiba ada sms masuk ke hand phone saya. Rupanya itu sms dari PT. Coffindo yang memberitahukan panggilan tes kerja di hari besoknya. Ini bukan panggilan pertama, sebelumnya pada bulan November PT. Coffindo pernah memanggil untuk tes tetapi saya tidak bisa menghadirinya dikarenakan masih sibuk mengurusi wisuda.

PT. Coffindo adalah suatu perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang industri dan perdagangan kopi untuk komoditi lokal maupun internaional. Pada mulanya PT. Coffindo berasal dari kegiatan perdagangan kecil pada tahun 1999. Didukung oleh beberapa ratus tenaga kerja, PT. Coffindo memproses biji kopi menjadi biji kopi siap ekspor ke seluruh dunia. Sekarang PT. Coffindo sedang melakukan proses hulu dan hilir dalam industri kopi. Irfan Anwar adalah pendiri sekaligus CEO PT. Coffindo dan sejak Desember 2012 beliau resmi dihunjuk sebagai Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI).

Saya kembali bimbang, disitu saya berada posisi akan kembali pulang ke Bandung tetapi di waktu yang sama saya mendapat panggilan untuk tes kerja di PT. Coffindo keesokan harinya. Di sisi lain mumpung masih di Jakarta kenapa tidak di coba untuk mendatanginya saja ? Sayapun langsung menelpon Mamah saya untuk berdiskusi, Mamah menyarankan untuk pulang terlebih dahulu ke Bandung toh besok tesnya dilaksanakan jam setengah dua siang jadi akan terkejar waktunya apabila berangkat dari rumah. Melihat karena kantor PT. Coffindo terletak di Bakrie Tower Lantai 5 Komplek Rasuna Epicentrum Jalan. H.R. Rasuna Said, saya memutuskan untuk tetap tinggal di Jakarta. Saya tidak kembali ke rumah sodara tetapi saya akan menginap di kosan teman SD saya yang kebetulan letaknya ada di Kuningan Jakarta Selatan yang dekat dengan kantor PT. Coffindo di Bakrie Tower.

Dikarenakan kondisi Jalan Cakung Jakarta Timur sangat macet saya memutuskan untuk berjalan kaki menuju halte Busway yang terletak di Terminal Bis Pulogadung. Cukup jauh saya berjalan kaki sampai akhirnya lepas dari wilayah macet saya memutuskan untuk naik angkot. Saya bertanya kepada petugas Trans Jakarta mengenai rute jalan ke daerah Kuningan Jakarta Selatan, setelah dua kali transit di halte Busway dan menikmati kilauan lampu-lampu gedung-gedung pencakar langit Jakarta saya akhirnya sampai di halte Kuningan Karet. Saya berjalan kaki menuju Setiabudhi Building yang dimana disitu adalah kantor teman SD saya yang bernama Syukur Ahmad Syarief. Pada akhirnya saya bertemu teman saya tersebut, setelah sekitar dua tahun tidak bertemu sepertinya penampilannya berubah. Kelihatannya dia sedikit aga tambun, syukurlah nampaknya dia senang hidup di Jakarta hehehe

Jam menunjukkan pukul delapan malam, saya dan Syukur menelusuri gang-gang perumahan untuk menuju kosannya. Selama perjalanan kami mengobrol, dasar lelaki topik yang kita obrolkan adalah tentang wanita hehehe... Tetapi tentunya tidak hanya itu saja, kamipun bernostalgia mengobrolkan masa kecil kami. Sampai di kosannya kami menyimpan barang-barang dan pergi keluar untuk membeli makan. Disini terjadi keanehan menurut saya, Syukur membeli nasi goreng! Mungkin kedengarannya hal yang biasa, tetapi tidak menurut saya. Yang saya tau dia tidak suka makan nasi, bahkan untuk melihat satu butir nasipun dia mungkin tidak sudi. Yah sejak kecil Syukur memang tidak sukan makan nasi, biasanya dia makan kentang atau roti seperti orang-orang bule hehehe... Setelah makan dan mandi kami kembali mengobrol. Ternyata Syukur masuk ke perusahaanya sekarang ini bersama dengan 12 teman lain dari kampusnya di Politeknik Bandung, di kosannya tersebut juga ada beberapa temannya. Saya bangga sekali dengan Syukur, di obrolannya tersebut dia berencana mengkuliahkan adiknya dan akan membelikan rumah untuk orang tuannya. Dia bilang ingin mulang tarima terlebih dahulu kepada orang tuanya sebelum memutuskan untuk menikah.

Malampun semakin larut, kamipun tertidur dengan ditemani hujan yang membuat suasana Jakarta lebih bersahabat bagi orang Bandung seperti saya. Keesokan harinya Syukur siap-siap untuk berangkat kerja, sedangkan saya hanya lenyeh-lenyeh tiduran. Jadwal tes jam setengah dua siang, berarti masih beberapa jam lagi. Saya pun memutuskan untuk menonton film, kebetulan saya membawa laptop. Waktu itu saya menonton film Korea yang berjudul A Long Visit, film ini menceritakan tentang kehidupan antara seorang ibu dan anak perempuannya. Percaya atau tidak, saya beberapa kali menangis ketika menonton film ini. Ceritanya menurut saya sangat bagus sekali, dan sangat recommended untuk di tonton. Beberapa saat saya galau karena film tersebut hehehe

Setelah selesai menonton film saya memutuskan untuk mandi, setelah solat dzuhur saya berangkat ke kantornya Syukur untuk memberikan kunci kosannya. Ada kejadian lucu disini, saya tersesat di gang-gang perumahan padahal Syukur telah membuatkan peta jalan menuju jalan raya ke arah kantornya. Tetapi pada akhirnya saya muncul di belakang kampus PERBANAS dimana itu dekat dengan Setiabudhi Building. Di kampus PERBANAS saya bertemu dengan seorang artis laki-laki, tetapi sayangnya saya lupa siapa namanya hehehe... Tiba di Setiabudhi Building saya bertemu dengan Devit teman SMA, ternyata dia bekerja satu kantor dengan Syukur. Setelah ngobrol-ngobrol sebentar saya akhirnya menitipkan kunci kosan Syukur kepadanya.

Saya berjalan kaki menyusuri Jalan. H.R. Rasuna Said untuk menuju kantor PT. Coffindo di Bakrie Tower. Disini, mungkin di tempat asing ini saya melangkah. Saya berjalan membawa cita-cita yang ada. Sebelum sampai di Bakrie Tower saya melewati beberapa kantor yang sebelumnya mungkin hanya bisa saya lihat lewat layar televisi. Saya melewati gedung KPK, Kedutaan Besar Australia, Pengadilan Tipikor dll. Setelah berjalan kurang lebih sekitar dua puluh menit akhirnya saya sampai di Bakrie Tower, luar biasa mungkin ini kawasan perkantoran termegah yang pernah saya datangi. Bagaimana tidak, untuk naik lift saja saya harus menggunakan kartu pengenal yang sebelumnya di tukarkan dulu dengan KTP di receptionist. Saya menuju lantai 5 dimana disitu adalah kantor PT. Coffindo. Rupanya sedang istirahat, oleh karena itu saya disuruh untuk menunggu. Jam menunjukkan pukul setengah dua, sayapun di suruh masuk ke ruangan tes. Tidak seperti tes-tes kerja sebelumnya, disini hanya ada tiga orang yang mengikuti tes. Selain saya ada dua orang wanita yang mengikuti tes tersebut. Setelah berkenalan sebentar ternyata dua orang tersebut berasal dari Jakarta dan Bogor, mereka berkuliah di Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor.

Jam menunjukkan pukul tiga sore, tes pun telah selesai tetapi sebelum pulang ke Bandung saya memutuskan makan terlebih dahulu di tempat makan yang berada di lingkungan Plaza Festival. Sambil makan saya merenung, bahwa hidup saya sungguh bernilai, tinggal sekarang saya sendiri yang mewujudkannya dengan melakukan pilihan. Kita bakal berhasil apabila kita mengerti dan memahami bahwa kita punya pilihan yang dapat di eksekusi dan kemudian berharap beroleh sukses dengan bekerja tanpa pamrih. Sekitar tiga hari saya berada di Jakarta untuk mengikuti tes kerja, disana saya banyak menemukan hal-hal yang baru seperti pengalaman baru dan bertemu dengan orang-orang baru yang dimana mungkin di masa depan akan berguna untuk saya. Bisa saja saya tidak mendapatkan semua itu apa bila sebelumnya saya memilih untuk tidak pergi ke Jakarta untuk mengikuti tes, saya sangat bersyukur memilih pilihan yang saya pilih tersebut.

Wakil Menteri Bappenas Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan Indonesia saat ini berada dalam masa keemasannya. Hal ini ditandai dengan banyaknya usia produktif ketimbang non produktif, dibutuhkan 100 tahun lagi untuk mengulang masa keemasan ini. Diharapkan ekonomi bisa tumbuh tinggi seiring dengan banyaknya usia produktif. Tetapi pada kenyataannya orang-orang yang termasuk dalam usia produktif dimana saya salah satunya susah untuk mendapatkan sebuah pekerjaan. Pada saat bimbingan karir sebelum wisuda bulan Desember kemarin pemateri menyampaikan bahwa waktu tunggu lulusan kampus saya untuk mendapatkan pekerjaan adalah selama tiga bulan dan sekarang sudah sebulan lebih saya belum mendapatkan pekerjaan yang diharapkan.

Ada pernyataan klasik Latin finis coronat opus yang berarti hasil akhir memahkotai sebuah kerja keras. Saya sudah berkorban untuk pilihan yang saya pilih. Terlepas hasil akhir saya akan diterima atau tidak nantinya di PT. Sayap Mas Utama atau PT. Coffindo, saya bersyukur bisa mengubah pola pikir saya yang susah untuk melaksanakan segala sesuatu yang baru. Untuk mendambakan hasil yang dramatis, maka saya perlu mengubah cara berpikir jangan justru sebaliknya memilih berleha-leha dan nyaman berada pada kondisi yang ada walaupun itu butuh masa transisi.

Saya itu sekarang bukannya bisa move on, tapi memang harus move on. Yah kalau engga saya cuma disini-sini aja dan kita ga bisa kemana-mana. Ini mungkin salah satu cara untuk menghargai betapa berharganya diri saya dan saya bisa mengambil pelajaran dari situ. Saya dipaksa harus pindah, disana saya bisa menemukan yang baru yang mungkin lebih baik. Awalnya mungkin susah dan terasa tidak nyaman, tetapi setelah dijalani tenyata sangat menyenangkan. Saya mendapatkan gambar yang menurut saya sangat bagus dan bisa di renungkan dan menjadi pegangan kita seperti dibawah ini


Kita bisa menarik kesimpulan dari gambar tersebut. Terkadang keinginan itu tidak sesuai dengan kenyataan, terkadang kita perlu menunggu waktu lebih lama untuk mendapatkan apa yang di inginkan atau bahkan tidak mendapatkannya sama sekali. Tetapi yang jelas harus kita pahami bahwa Allah tahu apa yang kita butuhkan dan Allah tidak akan menyia-nyiakan semua usaha yang telah kita lakukan.
on Minggu, 19 Januari 2014
Tidak terasa sudah sebulan saya jadi pengangguran tulen hehehe... Setelah wisuda di tanggal 18 Desember 2013 kemarin sampai sekarang saya masih menunggu panggilan perusahaan dari lamaran yang telah saya masukan atau panggilan tes kerja tahap berikutnya. Walaupun kadang-kadang saya masih suka main ke kampus, tetapi kebanyakan masa pengangguran saya lebih banyak dihabiskan di rumah. Lucunya dari bangun sampai tidur kembali laptop saya selalu menyala. Kasihan si laptop ini, hanya bisa istirahat ketika sang empunya tertidur hehehe... Saat ini si laptop mungkin jadi sahabat paling dekat dengan saya. Banyak yang saya lakukan dengan sahabat saya ini seperti browsing internet, menonton film, main games, atau hanya sekedar memutar musik saja.

Di zaman yang serba modern ini kehidupan kita tidak bisa dilepaskan dengan yang namanya internet, dengan menggunakan internet dunia seakan tidak mempunyai jarak dan batas. Kita dapat melihat, membaca atau mendengarkan informasi dari belahan dunia manapun lewat internet. Dimasa pengangguran ini banyak waktu saya habiskan untuk berselancar di internet. Selain untuk cek email yang masuk dan website pencari kerja seperti jobstreet.co.id, saya paling suka membaca website-website portal berita seperti: goal.com, kompas.com, detik.com, viva.co.id, tempo.co, beritasatu.com dan lain-lain. Banyak waktu saya habiskan untuk membaca berita terbaru di website-website tersebut, tentu selain website-website lainnya saya baca untuk sedikit menambah pengetahuan.

Sekitar 2 hari kemarin ketika membuka portal berita detik.com, saya menemukan berita yang sangat menarik yang berjudul "Siapa Bisa Saingi Rp 1.000 Triliun Bill Gates ?" Saya kemudian membaca berita tersebut, dari berita tersebut saya baru mengetahui bahwa ternyata pada pertengahan tahun 2013 Bill Gates kembali menjadi orang terkaya di dunia menggeser Carlos Slim yang sebelumnya sempat tiga tahun berturut-turut menjadi orang paling kaya di muka bumi ini. Walaupun sudah tak lagi aktif di Microsoft namun kekayaan pria jebolan drop out Harvard University ini seakan tak ada habisnya, malah terus bertambah meskipun dia sering banyak beramal melalui yayasan yang didirikan bersama sang istri, Melinda Gates. Saat ini total kekayaan mencapai USD 78,5 miliar atau sekitar Rp 973,4 triliun. Hebatnya, jumlah uang yang dimiliki Bill Gates saat ini bahkan bisa menyaingi seluruh pendapatan domestik bruto alias GDP sebuah negara seperti Kroasia ataupun Estonia. Bahkan kekayaannya mempunyai persentase 0,01% jika dibandingkan dengan total GDP seluruh negara di dunia. Pada berita "Siapa Bisa Saingi Rp 1.000 Triliun Bill Gates ?" dijelaskan terdapat delapan orang yang berpotensi besar untuk mengalahkan kekayaan Bill Gates.


Pertama adalah Mark Elliot Zuckerberg CEO Facebook. Meskipun berusia muda, cerdas, dan kaya raya tetapi semua kelebihan itu tidak membuat Mark Zuckerberg jadi sombong dan banyak gaya. Bahkan dalam kesehariannya dia terkesan sangat sederhana untuk seorang anak muda yang punya harta kekayaan berlimpah. Di usianya yang baru 29 tahun, Billionaire Index menyatakan tercatat Mark Zuckerberg telah mengumpulkan pendapatan sebanyak USD 12,4 miliar atau sekitar Rp 154 triliun sepanjang 2013. Sementara Forbes memberikan taksiran USD 19 miliar atau sekitar Rp 229 triliun. 

Kelebihan Mark Zuckerberg yang mungkin patut diacungi jempol selain visinya soal bisnis social media, mantan hacker ini juga seorang filantropis sejati. Ia bisa dibilang salah satu miliarder paling dermawan. Menurut penelitian Chronicle of Philantropy, Mark Zuckerberg menyumbangkan uang senilai USD 990 juta untuk lembaga amal Silicon Valley Community Foundation. Jumlah sumbangan sebanyak itu, sekitar Rp 11,3 triliun kalau dirupiahkan telah membuatnya menjadi orang yang paling dermawan di antara para miliarder di Amerika Serikat sepanjang tahun 2013. Mark Zuckerberg sudah lama dikenal sebagai sosok murah hati. Pada Desember 2010 dia bersama Bill Gates, Warren Buffet serta para miliarder lainnya menandatangani deklarasi Giving Pledge untuk menyumbangkan sedikitnya separuh kekayaan mereka untuk misi kemanusiaan.

Kedua adalah Larry Ellison sang pendiri Oracle yang dikenal sebagai sosok eksentrik dan gemar bermewah-mewahan layaknya Tony Starks "Iron Man" di dunia nyata. Kekayaannya pria yang memasuki usia 68 tahun ini di perkirakan mencapai USD 43 miliar atau Rp 518 triliun dan masuk lima besar di Forbes Billionaires. Meski kekayaannya berlimpah namun Ellison juga tak melupakan sisi kemanusiaan. Bersama kolega miliarder lainnya seperti  Bill Gates dan Waren Buffet, Ellison pun tak jarang ikut menggalang dana bantuan kemanusiaan. Memang untuk menjadi seorang filantropis, Ellison masih kalah populer dibandingkan Bill Gates. Tetapi setidaknya ia termasuk sebagai orang super kaya yang cukup dermawan dengan seringkali menyumbangkan "sedikit" harta kekayaannya.

Disini saya hanya menjelaskan dua dari delapan orang yang berpotensi besar untuk mengalahkan kekayaan Bill Gates karena kedua orang tersebut yaitu Mark Elliot Zuckerberg dan Larry Ellison menarik perhatian saya. Selain mempunyai harta kekayaan yang luar biasa dan merupakan salah satu diantara orang-orang paling kaya di muka bumi, mereka berdua juga merupakan orang yang murah hati dan mempunyai jiwa sosial atau kepedulian terhadap sesama yang begitu tinggi. Selanjutnya saya akan coba share cerita tentang kebaikan dari James Bender dalam bukunya yang berjudul  How to Talk Well yang saya dapatkan dari Broadcast Blackberry Messager beberapa tahun yang lalu sebagai berikut:

Menyebutkan sebuah cerita tentang seorang petani yang menanam jagung unggulan dan sering kali memenangkan penghargaan sebagai petani dengan jagung terbaik sepanjang musim.
Suatu hari seorang wartawan dari koran lokal melakukan wawancara dan menggali rahasia kesuksesan petani tersebut, wartawan itu menemukan bahwa petani itu membagikan benih jagungnya kepada para tetangganya.
Wartawan tersebut bertanya, "Bagaimana anda bisa berbagi benih jagung dengan tetangga anda, lalu bersaing dengannya dalam kompetisi yang sama setiap tahunnya ?" tanya wartawan dengan penuh rasa heran dan takjub.
Petani tersebut menjawab, "Tidakkah anda mengetahui bahwa angin menerbangkan serbuk sari jagung yang akan berbuah dan membawanya dari satu ladang ke ladang lain. Jika tetangga saya menanam jagung yang jelek, maka kualitas jagung saya akan menurun ketika terjadi serbuk silang. Jika saya ingin menghasilkan jagung kualitas unggul, saya harus membantu tetangga saya untuk menanam jagung yang bagus pula" jawab si petani.
Petani ini sangat menyadari hukum keterhubungan dalam kehidupan. Dia tidak dapat meningkatkan kualitas jagungnya jika dia tidak membantu tetangganya untuk melakukan hal yang sama.

Dari cerita tersebut mungkin kita dapat menarik kesimpulan, orang-orang seperti  Bill Gates, Warren Buffet, Mark Elliot Zuckerberg dan Larry Ellison masih akan terus menjadi orang-orang kaya di muka bumi ini meskipun mereka terus menerus menyumbangkan harta kekayaannya untuk kepentingan kemanusiaan. Bahkan diantara mereka ada yang menyumbangkan sebagian besar hartanya. Kisah-kisah orang tersebut seharusnya bisa membuka mata kita semua bahwa di dalam kehidupan, mereka yang ingin menikmati kemakmuran harus memulai dengan berusaha meningkatkan taraf hidup orang-orang di sekitarnya.

Oleh karena itu Warren Buffett dan Bill Gates mengajak para miliarder lainnya untuk menyumbangkan kekayaannya demi kepentingan kemanusiaan. Pada bulan Desember 2010 para miliarder di Amerika Serikat menandatangani deklarasi The Giving Pledge, dimana mereka berkomitmen untuk menyumbangkan sedikitnya separuh kekayaan mereka untuk misi kemanusiaan. The Giving Pledge itu sendiri di deklarasikan oleh Warren Buffett dan Bill Gates yang merupakan kampanye untuk mendorong orang-orang terkaya di dunia membuat komitmen untuk memberikan sebagian dari kekayaan mereka untuk menjadi seorang filantropi. Kampanye ini secara khusus berfokus pada miliarder. The Huffington Post melaporkan pada April 2012 bahwa telah ada 81 miliarder yang berkomitmen untuk memberikan setidaknya setengah dari kekayaan mereka untuk amal dan pada Juli 2013 telah tercatat 113 miliarder telah mendatangani The Giving Pledge yang terdiri dari individu, pasangan, kelompok atau keluarga.
  
Dari tulisan ini banyak ditemukan kata "Filantropi". Mungkin saat ini tidak banyak yang mengetahui arti dari kata tersebut, termasuk saya sendiri sebelum melakukan googling hehehe... Dari yang saya temukan filantropi berasal dari bahasa Yunani yaitu: philein yang berarti cinta dan anthropos yang berarti manusia. Jadi filantropi adalah tindakan seseorang yang mencintai sesama manusia, sehingga menyumbangkan waktu, uang, dan tenaganya untuk menolong orang lain. Istilah ini umumnya diberikan pada orang-orang yang memberikan banyak dana untuk amal. Biasanya, filantropi seorang kaya raya yang sering menyumbang untuk kaum miskin. Selanjutnya saya akan coba kembali share cerita tentang kebaikan sebagai berikut:

Suatu hari Fatimah binti Muhammad sedang jatuh sakit. Selama itu Fatimah dirawat oleh suaminya, Ali bin Abi Thalib. Selama Fatimah sakit Ali tak segan menggantikan tugas beliau sebagai istri, dengan halus Ali bertanya pada Fatimah "Adakah sesuatu yang sedang istrinya inginkan agar cepat sembuh ?"
Sejenak kemudian Fatimah menjawab bahwa ia menginginkan buah delima. Segeralah Ali berangkat ke pasar dan membeli sebuah delima. Sebuah? Ya, karena memang saat itu uang beliau hanya cukup untuk membeli sebuah delima saja
Dalam perjalanan pulang beliau melihat seseorang yang meringkuk sedih di sudut jalan. Setelah percakapan singkat, tahulah beliau bahwa orang tersebut begitu miskinnya hingga sudah dua hari tidak makan. Ali membagi delimanya menjadi dua bagian dan berkata“Tabahkanlah hatimu. Percayalah bahwa Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya yang baik. Bertasbihlah kepada Allah dan ambillah separuh buah ini semoga dapat meringankan penderitaanmu”
Sesampainya di rumah Ali menyerahkan delima yang hanya separuh itu kepada istri tercintanya
Lalu Ali berkisah tentang mengapa delima itu tinggal separuh. Mengetahui kisah itu justru membuat Fatimah lega dan semakin membaik.
Di tengah kegembiraan tersebut, Salman al Farisi bertamu ke rumah mereka sambil membawa sesuatu yang ditutup kain. Setelah mengucap salam, Salman menjelaskan bahwa yang dibawanya adalah sembilan buah delima. Salman berkata “Ini dari Allah, untuk rasul-Nya, dan seterusnya untuk Anda”. Mendengar jawaban tersebut Ali berkata “Tidak mungkin buah itu dari Allah, kalau benar dari Allah maka jumlahnya adalah 10" 
Ali berkata bukankah Allah berfirman “Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya pahala 10 kali lipat amalnya” (Al An’am: 160)
 Lalu Salman pun tersipu sambil mengeluarkan sebuah delima lagi dari lengan bajunya. Dia berkata “Tak terlintas dalam pikiranku untuk mengambil buah delima itu. Sesungguhnya aku bermaksud mengujimu karena begitu seringnya aku mendengar Rasulullah memuji keluasan ilmu dan kecerdasanmu”

Dari cerita tersebut juga kita mengetahui bahwa orang-orang yang dermawan akan di berikan ganjaran atau pahala di sisi Allah. Nah pertanyaannya sekarang setelah kita membaca cerita-cerita tentang berbagai macam kebaikan dan  telah mengetahui pahala dan ganjaran bagi orang yang dermawan, apakah kita masih akan hidup individualistis dan tidak memperdulikan kehidupan orang-orang di sekitar kita ? Sebagai mana kita ketahui masih banyak orang-orang yang kekurangan. Banyak laporan orang-orang kaya di Indonesia semakin kaya, pertumbuhan ekonomi ada di dalam kondisi yang bagus. Mungkin itu benar adanya, tetapi dengan melihat kondisi nyata  masih banyak orang-orang berada dalam kondisi kekurangan dan kesusahan, disini berarti kesenjangan sosial semakin melebar. Melihat kondisi seperti ini saya sangat prihatin dan bertanya-tanya di Indonesia banyak orang semakin kaya, apakah mereka hanya menumpuk kekayaannya saja dan tidak menolong orang-orang yang kesusahan ? Padahal mungkin saja jumlah orang-orang yang kekurangan akan berkurang jika orang-orang kaya menyumbangkan sebagian hartanya kepada mereka.

Dalam kehidupan mereka yang ingin menikmati kebaikan harus memulai dengan menabur kebaikan pada orang-orang di sekitarnya. Jika ingin bahagia, maka mereka harus menabur kebaikan untuk orang lain dan jika mereka ingin hidup dengan kemakmuran, maka mereka harus berusaha meningkatkan taraf hidup orang-orang di sekitarnya. Orang cerdas sejatinya adalah orang yang mencerdaskan orang lain, begitu pula orang yang baik adalah orang yang mau membaikkan orang lain. 

Mungkin saat ini kita tidak berada dalam kondisi yang mempunyai kekayaan berlimpah sehingga bisa menjadi  filantropi seperti Bill Gates, Warren Buffet, Mark Elliot Zuckerberg dan Larry Ellison yang menyumbangkan banyak uang untuk kepentingan kemanusiaan. Tetapi kita setidaknya bisa menjadi filantropi "kecil" yang selalu senang untuk terus membantu orang-orang disekitarnya, bukankah Allah tidak akan memberi batasan bagi hamba-Nya yang ingin membantu dan berbuat kebaikan ? Walaupun kecil,  pasti Allah akan ada ganjaran atau pahala. Untuk itu mulai sekarang mari kita menjadi filantropi-filantropi "kecil" yang bermanfaat bagi orang-orang yang ada di sekitar kita. Jika kita tidak mempunyai harta untuk disumbangkan, kita masih mempunyai ilmu yang bisa kita bagikan. Jika kita tidak mempunyai ilmu, kita masih mempunyai tenaga yang bisa kita gunakan untuk membantu orang lain. Dan apabila kita tidak mempunyai harta, ilmu dan tenaga, kita masih mempunyai hati yang bisa kita gunakan untuk mendo'akan orang-orang agar mendapatkan kebaikan di kehidupannya.

Selamat menjadi filantropi kecil yang menebarkan kebaikan dimanapun kalian berada . . . . 
on Rabu, 15 Januari 2014
Pernikahan adalah momen yang dinantikan dan terindah dalam kehidupan. Berbicara tentang pernikahan setiap orang pasti mempunyai target masing-masing bagaimana dia menyusun pernikahannya, begitu juga dengan saya. Awalnya saya sendiri tidak percaya telah memasuki fase-fase waktu untuk menghadapi sebuah pernikahan. Rasa-rasanya baru kemarin saya dilahirkan tetapi tidak terasa sekarang saya sudah diharuskan untuk mulai memikirkan dan merencanakan sebuah momen besar bernama pernikahan.

Sebelum berbicara lebih jauh ada sebuah pertanyaan, "Apakah pernah jatuh cinta ?" Tentunya pernah! Walaupun mungkin tidak banyak yang tahu ataupun kebanyakan orang-orang disekeliling mengira dan sering menyebut saya seorang "Homo". Yah itu sebagai salah satu konsekuensi dari perilaku saya mungkin hehehe... Tetapi pada dasarnya saya adalah seorang laki-laki yang normal dan tentunya pernah jatuh cinta kepada lawan jenisnya. Beberapa kali saya jatuh cinta, beberapa kali juga saya pernah berpacaran. Tetapi insyaallah sekarang saya itiqomah menunggu waktu yang tepat untuk menikahi "tulang rusuk yang hilang", walaupun mungkin sampai sekarang saya belum menemukannya hehehe...

Pernikahan merupakan sebuah relationship dimana dapat dianalogikan sebagai sebuah kapal yang berisikan hubungan dua insan, dengan dua orang nahkoda. Kenikmatan itu terjadi ketika kita menemukan orang yang mampu menyatu dengan kita, mau melakukan segala hal dengan bersama-sama, bukannya seorang pemimpin yang dapat menjaga dan mengontrol kita sepenuh waktu, karena relationship dalam pernikahan adalah sebuah tim yang saling mengisi satu sama lain.

Indah sekali memang melihat dan membicarakan tentang pernikahan. Dilihat dari agama pernikahan itu banyak manfaatnya dan kita akan terhindar dari berbagai macam dosa, bahkan dalam pernikahan kita akan mendapatkan banyak pahala. Enak bukan ? hehehe... Terkadang saya berfikir kapan waktu pernikahan saya, siapa yang akan menjadi pasangan atau istri saya nanti ? Apakah orang-orang yang selama ini ada di sekeliling saya atau orang-orang di masa lalu saya atau bahkan orang baru yang akan saya temui di masa depan ? Wallahu a'lam hanya Allah pemilik dan pengatur segalanya yang tahu itu.

Dulu ketika masih sekolah dan kuliah saya mempunyai rencana atau bermimpi ingin menikah di usia yang muda, di usia 20 tahunan awal mungkin hehehe... Alasan saya sangat sederhana. Nanti ketika saya sudah mempunyai anak, saya masih sanggup dan senang melakukan hobby bersama anak-anak saya. Seperti bermain bola basket atau menonton sepak bola yang dimana pada jaman sekolah merupakan kegiatan utama saya selain belajar. Saya sering menghayal ketika anak dan saya sedang bermain basket, istri dan anak saya lainnya akan menjadi suporter utama yang akan selalu menonton dan mendukung kita bermain. Bahagia sekali bukan ? hehehe... Yah, selain itu alasan lain saya ingin menikah muda yaitu ingin merintis dan membangun rumah tangga dari nol bersama-sama istri saya. Bagi kita nanti menikah muda akan membuat lebih awal mengenal mengenai kemandirian, tanggung jawab dan bagaimana saling membantu dan saling mengisi sebagai sebuah tim dalam membangun sebuah keluarga. Semangat saya pun kembali meningkat setelah membaca qoute dalam gambar dibawah ini.


Sekarang saya telah selesai menjalankan pendidikan di sekolah dan universitas, usia 20 tahunan awalpun sudah terlewati tetapi sayangnya saya belum menikah hehehe... Kenapa ? Itu karena rencana dan mimpi yang tidak diikuti oleh persiapan dan action yang saya lakukan. Alasan yang lumrah akan saya katakan, pernikahan itu kan peristiwa besar yang akan saya lewati dan bukan hanya menyangkut diri saya pribadi tetapi akan menyangkut dua keluarga besar. Selain itu pernikahan butuh berbagai macam persiapan seperti finansial, emosional, intelektual, dan sosial. Dimana dari semua itu saya belum memilikinya dan salahnya saya tidak mempersiapkannya dari jauh-jauh hari dan hanya bermimpi saja hehehe... Lebih jauh, pernikahan adalah adalah masalah cinta. Cinta adalah kata lain dari memberi. Memberi adalah pekerjaan. Pekerjaan cinta dalam siklus memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi itu berat. Sebab pekerjaan itu harus ditunaikan dalam waktu lama. Pekerjaan berat dalam waktu lama begitu hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang memiliki kepribadian kuat dan tangguh. Jangankan untuk mencintai pendamping dan anak-anak saya nanti, untuk mencintai Allah yang telah banyak memberikan banyak nikmat yang berkah pun saya sering lalai. Untuk itu saya masih harus banyak mempersiapkan dan memperbaiki diri.

Pernikahan itu bukan dijalani untuk satu atau dua hari, tetapi sebisa mungkin berlangsung untuk seumur hidup kita. Masing-masing orang mungkin memiliki harapan ingin seperti apa orang yang akan mendampingi kita nanti. Di dalam sebuah buku yang saya baca ada nasehat yang mengatakan "Tetapkan kriteria sehebat mungkin, sesaleh mungkin, sekeren mungkin. Itu merupakan upaya kita untuk membangun keluarga yang hebat, mendidik anak yang saleh, serta menciptakan keluarga kecil yang berkualitas" Mungkin terasa begitu naif karena terlalu sempurna bagi kita. Tetapi meminta dan berdo'alah seperti itu, karena Allah akan sesuai dengan prasangka hamba-nya kepada-nya.

Mungkin suatu hal yang sangat wajar apabila saya memperhatikan fisik sebagai daya tarik untuk menikahi seseorang. Tetapi itu menurut saya bukan hal yang utama karena kecantikan hati, perilaku dan amal perbuatannyalah yang paling penting dari segalanya. Sebagaimana hadist Rasulullah sebagai berikut:

Janganlah engkau peristrikan wanita karena hartanya, sebab hartanya itu  menyebabkan mereka sombong. Dan jangan pula kamu peristrikan wanita karena kecantikannya, karena boleh jadi kecantikannya itu dapat menghinakan dan merendahkan martabat mereka sendiri. Namun peristrikan wanita atas dasar Agamanya. Sesungguhnya budak hitam legam kulitnya tetapi Dienya lebih baik, lebih patut kamu peristrikan.
(HR. Bukhori)

Saya juga ingin mempunyai kriteria yang lebih spesifik mengenai istri saya nantinya. Salah satunya saya mendambakan mempunyai istri yang pintar, tidak terlalu masalah pendidikannya lebih tinggi karena kita masing-masing tetap harus mempunyai peran dan kedudukan yang seimbang satu sama lainnya. Akan sangat mengasyikkan mengobrol topik-topik informasi, pengetahuan, budya, politik dll. yang bisa dibahas bersama tanpa merasa benar atau paling pintar, daripada bergosip atau membahas sinetron yang ga jelas hehehe... Saya senang jika nantinya mempunyai seorang istri yang hanya fokus mengurusi keluarga, senantiasa mendidik anak-anak untuk taat kepada Allah. Mengajarinya dengan aqidah yang benar, menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasul serta menjauhi maksiat dan akhlaq yang buruk. Tetapi saya juga tidak akan membatasi karir istri asalkan tugas utamanya sebagai seorang istri sudah semua terpenuhi dan tugas saya adalah mencari nafkah sekuat tenaga untuk kehidupan keluarga.

Jika pada akhirnya nanti saya bisa menemukan orang yang sesuai dengan kriteria dan saya sangat menyukainya serta mencintainya tetapi bukan jodoh saya, saya tidak akan kecewa dan saya akan benar-benar mendo'akan dari hati yang paling dalam agar dia bahagia menikah dengan orang lain. Akan sangat bersyukur apabila kita mendapatkan istri yang sesuai dengan semua kriteria yang telah ditetapkan. Tetapi sekarang ada yang harus saya pahami, tak perlu mendapatkan seseorang yang sempurna, cukup menemukan orang yang selalu membuat saya bahagia dan membuat saya berarti lebih dari siapapun. Masalahnya itu bukan sempurna atau tidaknya, tapi bagaimana kita bisa menerima ketidaksempurnaan itu dari orang yang kita sayangi karena inti dari mencintai seseorang adalah seberapa yakin atas apa yang kita punya dan seberapa mau kita untuk memperjuangkannya. Cinta juga harus tanpa keraguan dan hanya kenyamanan yang dibagi antara dua orang yang sama-sama yang saling tau bahwa kita ada untuk selamanya.

Tugas saya sekarang adalah memperbaiki diri karena jika saya mengharapkan untuk dipertemukan dengan jodoh yang baik, maka dari sekarang saya harus memuliakan diri. Waktu yang telah berlalu tidak bisa saya ulang, maka saya tidak boleh menyesalinya. Waktu saya mungkin masih banyak sebelum dipanggil oleh Allah, maka sebisa mungkin saya akan berusaha terus mencintai dan mendekatkan diri kepada Allah. Semoga saya istiqomah dan semoga hal ini bukan topeng semata yang dapat membuat orang lain tertarik.

Banyak orang-orang selalu berbicara tentang bagaimana menjadi seorang yang hebat. Bagi saya, cara menentukan orang hebat adalah ketika ia membuat orang lain di sekitarnya menjadi lebih baik dan bisa mengispirasi orang lain. Komitmen saat belajar kehidupan dan dedikasinya sepanjang waktu. Dia memberikan segalanya saat bersama dengan keluarga. Itu juga yang ingin sekali saya lakukan jika nanti berkeluarga. Saya bermimpi menjadi kepala keluarga yang berhasil dalam mengurusi keluarganya, karena dengan begitu maka keberhasilan yang lain akan mengikuti.

Saya mendapatkan quote yang menarik seperti dalam gambar dibawah ini:


Seperti yang disebutkan dalam gambar, sudah ada banyak wanita yang mau dinikahi oleh lelaki mapan tetapi yang luar biasa adalah wanita yang mau berjuang dari bawah membangun rumah tangga dengan suaminya. Kondisi saya saat ini masih jauh dari kata mapan. Pertanyaannya adalah bagaimana apabila ada wanita yang mengungkapkan cintanya  kepada saya dan sesuai dengan kriteria yang saya tetapkan, apakah saya akan segera menikah ? Jawabnya adalah tidak, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Perkara tentang pernikahan tidak hanya tentang finansial semata. Ini merupakan sesuatu hal yang besar dalam kehidupan, jadi saya ingin semuanya siap terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menikah. Jika memang wanita tersebut benar-benar memilih saya, saya akan meminta bersabar menunggu sampai pada akhirnya saya siap untuk menikahinya.

Kalau memang kau pilihkan aku
Tunggu sampai aku datang 
Nanti kubawa kau pergi kesyurga abadi
Kini belumlah saatnya aku membalas cintamu
Nantikanku dibatas waktu

Pages

@IoAddakhil. Diberdayakan oleh Blogger.