on Minggu, 21 Agustus 2016
Hari Sabtu tanggal 20 Agustus 2016 menjelang Sholat Isya dan setelah menunaikan Sholat Magrib yang telat akhirnya saya mebuka Blog ini lagi. Saya terkaget-kaget ternyata pengunjung Blog saya sudah mencapai 13 ribu! Wow!

Ini merupakan tulisan perdana saya di tahun 2016, mungkin lebih tepat bisa di sebut curahan hati saya. Bertempat di Mesjid Al Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sepulang berwisata kuliner dari referensi tempat makan yang di dapatkan setelah membaca dua ronde Novel Crtical Eleven karangan Ika Natassa seorang Banker yang kebetulan saya pun bekerja di perusahaan yang sama dengan Mbak kece satu itu. Walaupun kami berdua belum pernah bertatap muka secara langsung, yang penting Spirit Memakmurkan Negeri selalu di dada kita yah Mbak Ika!

Gulai Tikungan dan Bubur Barito, dua tempat di daerah Blok M yang saya datangi sekaligus di sore itu. Bersyukurlah generasi Millenial yang sangat fasih menggunakan teknologi, terlahir dan dibesarkan dengan piranti cerdas dan internet. Banyak alat yang bisa digunakan untuk memandu mereka ke tempat yang ingin di datangi, sehingga mungkin pepatah "malu bertanya, tersesat di jalan" sudah tidak akan di gunakan oleh para Millenial ini. Termasuk bagi saya seorang perantau Ibu Kota Metropolitan Jakarta, dimana sore itu saya dipandu ke kedua tempat makan oleh aplikasi Waze melalui piranti cerdas yang Alhamdulillah di beli dari hasil Setting Limit Non Cash Loan, pekerjaan saya sehari-hari di kantor.

Melalui piranti cerdas itu pula saya akhirnya menemukan kembali rasa suka atau bahkan rasa cinta saya pada seseorang. Dia pastinya adalah seorang wanita; beragama Islam karena dia berjilbab dan merayakan Idul Fitri; seorang yang cerdas karena salah satu lulusan tercepat di angkatannya; seorang yang baik hati dari cerita yang saya dapatkan dari teman-teman; seorang yang cantik karena followers media sosialnya banyak mata keranjang yang saya tau. Terlepas dari itu semua saya suka dia karena dia berkilau dan mungkin selalu berusaha menyembunyikan kemilaunya itu. Terakhir saya bertemu dia sekitar 3 tahun yang lalu. Saya sendiri sekarang lupa bagaimana suaranya, bagaimana gestur gerak tubuhnya, setinggi apa tinggi tubuhnya. Tetapi saya akan selalu ingat wajah teduhnya melalui kekuatan stalking yang mungkin tanpa harus cemburu, kecewa atau sakit hati.

Random ? Itu kata yang teman saya ucapkan ketika saya bercerita menyukai wanita itu. Entahlah, walaupun akan di sebut cinta yang semu pun juga. Dia itu wanita yang dulunya saya "tag" sebagai salah satu orang yang saya ingat sebagai wanita yang cantik, tidak lebih dari itu. Sampai akhirnya mulai dari tahun kemarin saya stalking mencari tahu sendiri ataupun lewat teman-teman segala informasi tentangnya. Agustus ini tepat 8 bulan yang lalu saya mengirim pesan pertama melalui WhatsApp menyapanya.

Jika dibandingkan dengan anak-anak SMP, mungkin pengalaman percintaan saya kalah jauh dengan mereka. Pengalaman saya berinteraksi kedekatan secara personal dengan seorang wanita bisa di hitung dengan jari, itu pun berawal dari pertemanan. Sehingga 8 bulan berlalu tidak ada kemajuan apa pun atas hubungan saya dengan wanita tersebut, hanya sebatas mengirim pesan dan berakhir mengambang begitu saja. Harus saya akui ada perasaan ragu, malu atau takut akan penolakan dalam usaha mendekatinya yang mungkin itu bisa menjadi faktor tidak berkembangnya hubungan diantara kami berdua. Saya pernah menemukan kalimat yang menarik "Jodoh yang tak diperjuangkan tak pernah dimenangkan" Itu mungkin pepatah yang saya harus jalankan saat ini, menepis semua keraguan dan ketakutan untuk dapat memenangkannya.

Merasa di cintai memang menyenangkan, terlebih di cintai sama Kamu.

Malam itu setelah Sholat Isya di Mesjid Al Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan saya masih menyelipkan nama Kamu di salah satu do'a yang saya panjatkan. Semoga kita akan segera bertemu.

Pages

@IoAddakhil. Diberdayakan oleh Blogger.