on Sabtu, 03 Januari 2015
Hari Jum'at 2 Januari 2015 jam 16:04 waktu Indonesia bagian barat.


Hari itu salah satu hari yang paling menyedihkan dalam hidup saya. Saya membaca cuitan dari Twitter Liverpool Indonesia yang mengabarkan bahwa Steven Gerrard akan meninggalkan Liverpool akhir musim 2014-2015. Ini bukan kabar hoax yang mungkin sering beredar untuk mencari sensasi, kabar ini benar adanya karena dikonfirmasi oleh akun Twitter Liverpool Football Club itu sendiri.

Awal tahun 2000-an di stasiun televisi TPI yang sekarang berganti nama menjadi MNCTV ada program tayangan Kick and Rush Liga Inggris, di situlah pertama kalinya saya mengenal Liverpool Football Club dimana di skuadnya tercantum nama Steven Gerrard yang bernomor punggung 17 sebelum dia berganti nomor punggung menjadi nomor 8 sampai sekarang. Itulah titik dimana saya mulai mencintai sepak bola dan menjadikan Liverpool sebagai tim favorit saya serta Steven Gerrard sebagai pemain favoritnya.

Bukan hal yang kebetulan dimana musim tahun 2000-2001 adalah salah satu musim tersukses Liverpool dimana memperoleh gelar treble dari juara UEFA Cup, FA Cup dan League Cup. Tetapi bukan karena alasan tersebut saya mencintai Liverpool Football Club, sampai sekarang dan mungkin selamanya saya akan mencintai Liverpool walau tim ini sering absen mendapatkan gelar.

Ketika kita semua menyebut nama Steven Gerrard, kita akan secara otomatis memikirkan Liverpool Football Club karena dia adalah merupakan simbol klub selama ini. Kesetiaannya terhadap klub Liverpool jangan di pertanyakan, dengan semua kualitas permainan sepak bola dan sikap yang dimilikinya tidak sedikit klub dengan kekuatan uang yang melimpah seperti Real Madrid, Chelsea atau bahkan musuh bebuyutan Manchester United ingin meminangnya dengan iming-iming gaji tinggi dan kesempatan juara lebih besar. Steven Gerrard menolaknya dan terus bermain untuk Liverpool Football Club

Sampai kapan pun nama Steven Gerrard akan tetap besinonim dengan Liverpool. Hasrat dan determinasi yang luar biasa pasti selalu di ingat oleh para Kopites. Final Liga Champions edisi ke-50 tahun 2004-2005 adalah salah satu momen paling heroik yang diperlihatkan oleh Steven Gerrard sang kapten yang pertama kali ditunjuk menjadi kapten oleh Gerrard Houllier pada tahun 2003. Pada babak pertama Liverpool telah tertinggal 3-0 oleh AC Milan, tetapi goal Stevie-G yang merupakan nama panggilan Steven Gerrard pada menit ke-54 mampu melecut semangat teman-temannya yang pada akhirnya mampu membalikkan keadaan menjadikan Liverpool juara Liga Champions tahun 2004-2005 lewat adu penalti dengan skor 3-2.

Final Liga Champions 2004-2005 usia saya ketika itu usia saya baru 13 tahun dan masih duduk di bangku SMP. Saya tidak menyesal menjadi saksi sejarah diraihnya gelar ke-5 Liga Champions bagi Liverpool walau pada akhirnya harus di marahi oleh mamah saya karena begadang padahal paginya harus sekolah. Momen lain cerita keheroikan Stevie-G adalah ketika final Piala FA tahun 2005-2006. Ketika itu Liverpool tertinggal 3-2 oleh West Ham United, tetapi di menit-menit akhir babak kedua Stevie-G menghadirkan kegembiraan untuk para Kopites. Tendangan kerasnya dari jarak sekitar 30 meter mampu mengoyak gawang West Ham dan menyeimbangkan kedudukan menjadi  3-3, pada akhirnya Liverpool menjadi juara Piala FA tahun 2005-2006 lewat adu penalti dengan skor 3-1. Itulah beberapa momen yang saya ingat tentang fantantis dan heroiknya seorang Steven Gerrard.

Bagi saya Steven Gerrard adalah pemain yang lengkap. Dia dapat mencetak gol baik lewat open play ataupun lewat set piece, kualitas umpannya pun sangat baik. Tidak hanya kemampuan attacking yang mumpuni, kemampuan betahannya pun dapat diandalkan, terlebih ia dapat melakukan tackle dengan baik. Dan yang paling penting adalah sikap rendah hati, kharisma, kepemimpinan dan kecintaannya terhadap Liverpool Football Club tidak perlu dipertanyakan lagi. Steven Gerrard akan menjadi panutan bagi rekan-rekan setimnya dan anak muda serta para fans yang ingin menjadi seorang pesepak bola.

"Ini menjadi keputusan terberat dalam hidup saya" begitu kata Steven Gerrard ketika dirinya mengkonfirmasi akan meninggalkan Liverpool diakhir musim 2014-2015. Bagi saya seorang Kopites, suatu hal yang sangat sulit untuk bisa menemukan kata-kata yang tepat untuk dapat menggambarkan seperti apa perasaan saya ketika mendengar Steven Gerrard akan meninggalkan Liverpool mengingat seberapa penting dirinya untuk Liverpool.

Saya tidak pernah membayangkan Stevie-G akan mengenakan seragam kebanggaan selain merah-merah milik The Reds Liverpool. Saya malah selalu berharap Stevie-G akan terus kuat bermain bersama Liverpool sampai akhirnya dia menjadi juara Liga Inggris, dimana gelar tersebut belum dia pernah dapatkan. Yah setidaknya walaupun Tuhan menakdirkan tidak akan mendapatkan gelar Liga Inggris, dia tidak pindah ke klub lain dan akan pensiun di Liverpool. Seperti halnya pemain lokal lain bernama Jamie Carragher yang pensiun dua tahun yang lalu, dimana Liverpool Football Club adalah satu-satunya klub yang pernah dia bela.

Sampai saat ini saya masih berharap seorang Steven Gerrard yang memulai debut pada tanggal 29 November 1998 atau sekitar 17 tahun yang lalu itu tetap bertahan memakai seragam merah Liverpool dan memakai ban kaptennya. Saya ingin melihat Steven Gerrard menjadikan Liverpool satu-satunya tim yang dia bela sampai pada akhirnya pensiun seperti halnya saya melihat seorang Paolo Maldini di AC Milan, Carles Puyol di Barcelona, Francesco Totti di AS Roma, atau bahkan Ryan Giggs di Manchester United.

Steven Gerrard lahir di Whinston Inggris pada tanggal 30 tahun 1980. Di usia yang akan menginjak 35 tahun, saya kira dia masih pantas dan sanggup bermain bersama Liverpool. Walaupun mungkin fisiknya tidak sekuat dulu, kemampuan sepak bola dan kepemimpinan yang dia punya masih dibutuhkan oleh Liverpool. Dengan pelatihan fisik yang khusus dan manajemen waktu bemain yang tepat saya kira Steven Gerrard akan terus mampu bermain baik dalam persaingan Liga Inggris yang ketat, seperti yang Rudi Garcia lakukan terhadap Francesco Totti yang terus mampu bermain di AS Roma walaupun saat ini dia sudah berumur 38 Tahun.

Keberadaan Steven Gerrard menurut saya masih sangat di butuhkan Liverpool, dengan skuad berisikan mayoritas merupakan "daun muda" kehadiran sosok seorang Stevie-G yang juga merupakan seorang pemain lokal masih sangat diharapkan untuk membimbing mereka. Pemain-pemain utama dalam skuad Liverpool seperti Raheem Sterling baru saja berusia 20 tahun, Philippe Coutinho berusia 22 tahun, Daniel Sturridge berusia 25 tahun, bahkan seorang Jordan Henderson yang merupakan seorang vice captain baru berusia 24 tahun. Mereka ini pilar masa depan Liverpool yang mempunyai potensi besar tetapi masih kurang dalam hal pengalaman, oleh karena itu keberadaan Stevie-G mutlak diperlukan guna membimbing dan mengarahkan mereka. Selain itu keberadaan Steven Gerrard masih merupakan magnet yang kuat untuk menarik pemain-pemain bintang bergabung dengan Liverpool setelah sebelumnya Liverpool ditinggalkan pemain bintang sekelas Luis Suarez. Saya kira dengan kondisi prestasi Liverpool yang naik turun seperti sekarang, keberadaan seorang Steven Gerrard dengan kualitas dan pengalaman yang dimilikinya adalah salah satu cara untuk mendatangkan pemain-pemain bintang ke Anfield kandang Liverpool.

Steven Gerrard adalah sinonim dari Liverpool Football Club. Ia adalah kapten, pemimpin dan inspirasi bagi seluruh anggota tim. Steven Gerrard memang telah memikul beban di pundaknya terlalu lama sendirian dan keputusan sudah di ambilnya. Dia akan meninggalkan Liverpool, klub yang ia bela sejak berusia 8 tahun untuk bermain sepak bola di klub Amerika Serikat di musim panas musim depan. Ini mungkin keputusan terbaik yang bisa diambil olehnya beserta keluaganya. Tetapi saya sepakat dengan komentar legenda Jamie Carragher yang mengatakan "Liverpool Football Club kurang keras berusaha membujuk Steven Gerrard agar bertahan".

Akhir musim ini akan menjadi akhir cerita dari salah satu kisah terbesar yang ada di Liverpool Football Club bahwa pemuda lokal yang merupakan seorang kapten, pemimpin dan pemberi inspirasi bagi tim yang selalu menolak untuk menyerah pada begitu banyak kesempatan yang naik ke puncak sepak bola dunia dengan kemampuan fantantis yang dimilikinya. Tetapi pada akhirnya tidak ada pemain yang lebih besar dari klub, bahkan tidak seorang Steven Gerrard. Saya berhap yang terbaik bagi Steven Gerrard untuk karir masa depannya. Begitupun dengan Liverpool Football Club, semoga semakin berprestasi di masa depan. Amin!

"Me and Liverpool Football Club are a love affair that will never, ever end." - Steven George Gerrard
on Kamis, 01 Januari 2015
Selamat tahun baru 2015!

Terima kasih ya Allah masih diberi kehidupan di tahun yang baru ini. Terima kasih juga atas semua rejeki dan seluruh keberkahan yang telah engkau berikan selama tahun 2014, keinginan yang penuh harap semoga rejeki dan keberkahan di tahun 2015 terus ditambahkan kepada saya khususnya dan seluruh saudara-saudara dan teman-teman pada umumnya. Begitupun dengan bencana dan musibah yang terjadi, semoga di tahun 2015 tidak terulang kembali dalam bentuk apapun. Amin

Mungkin yang lain boleh dan bisa untuk mundur, tetapi tidak untuk waktu. Ia akan terus maju kedepan tanpa untuk sekalipun mundur kebelakang. Apabila perlu untuk dirayakan, apa bedanya 31 Desember ke 1 Januari dengan waktu-waktu yang lain ? Jika perjalanan waktu yang dirayakan, maka kita perlu merayakan setiap detik waktu yang kita jalani. 

Setiap waktu yang kita jalani, setiap waktu yang kita nikmati seharusnya berguna dan bermanfaat. Tidak bias dan hilang begitu saja, karena waktu tidak mungkin untuk mundur kebelakang kembali. Maka oleh karena itu semoga dengan seiringnya waktu yang terus berjalan kedepan kita bisa berkomitmen kepada diri kita sendiri untuk dapat berubah menjadi orang yang lebih baik lagi sehingga pada akhirnya bisa berguna dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Pada umumnya setiap menjelang pergantian tahun orang-orang akan menyiapkan resolusi dalam menghadapi tahun baru. Resolusi merupakan suatu janji untuk melakukan tindakan perbaikan diri yang akan dimulai pada hari tahun baru. Resolusi tahun baru sebenarnya merupakan tradisi sekuler yang umumnya berlaku di dunia barat, tetapi sekarang lazim ditemukan di seluruh dunia. 

Banyak orang menjadikan tahun baru sebagai momentum untuk mengevaluasi diri sekaligus menyusun rencana yang ingin dicapai di tahun berikutnya. Hal ini penting dan mungkin bisa dijadikan sebagai self motivation bagi kita dalam menjalani kehidupan. Bagi saya pribadi semoga di tahun yang baru ini dapat segera di berikan pekerjaan yang baik dan berkah. Selain itu saya berharap di tahun yang baru ini dapat menjadi seseorang yang lebih baik lagi di seluruh aspek agama, kepribadian dan intelektual. Sehingga pada akhirnya keberadaan saya dapat berguna dan bermanfaat bagi orang-orang yang ada di sekeliling saya. Amin

Tomorrow is the 1st blank page of a 365 page book. Write a good one” - Brad Paisley

Pages

@IoAddakhil. Diberdayakan oleh Blogger.